Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan Gus Ipul saat kunjungi korban banjir di Desa Bedahan Kecamatan Babat, Jum’at (27/2) mengungkapkan, selain masalah teknis, juga harus dipikirkan solusi untuk masalah kultural banjir. Yakni keengganan korban banjir untuk mengungsi karena sudah terlanjur menganggap banjir sebagai hal biasa.
“Untuk masalah teknis, banjir yang melanda Lamongan dan Bojonegoro ini termasuk sulit diatasi. Karena permasalahannya ada di Waduk Gajah Mungkur sana. Jadi banjir yang terjadi di Lamongan ini adalah banjir kiriman. Di sisi lain, ada masalah kultural masyarakat korban banjir yang juga harus dicarikan solusi. Masyarakat seperti di Desa Bedahan ini setiap tahun kena banjir. Tiap kali kena banjir mereka menganggapnya sebagai hal biasa. Karena itu mereka tidak pernah mengungsi meski rumahnya sudah tergenang, “ ungkap dia.
Padahal, lanjut Gus Ipul, kondisi banjir ini sangat tidak sehat dan nyaman untuk semua angota keluarga. “Saat ini bersama saya ada Wakil Bupati Lamongan (Tsalits FahamI). Nanti akan coba saya sampaikan ke Pak Gubernur, bahkan kalau perlu ke Presiden untuk melakukan relokasi pada warga yang rumahnya setiap tahun kena banjir seperti di Bedahan ini. Seperti ibu tadi yang saya tanya ternyata mau untuk direlokasi, “ katanya merujuk dialognya dengan Supartini warga Bedahan. “Namun solusi relokasi ini tidak bisa diterapkan sama untuk daerah lain. Seperti Kanor (Bojonegoro) yang solusinya adalah dengan meninggikan tanggul yang ada, “ tambah mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu.
Menurutnya, banjir kali ini efeknya tidak separah tahun lalu karena kesigapan dari semua elemen di Lamongan. Termasuk Pemkab, TNI, kepolisian dan relawan. Dia juga menyampaikan, paling tidak saat ini jangan sampai ada korban banjir yang tidak makan. “ Karena itu tadi katanya warga di Soko belum terima bantuan, hari ini langsung dikirimkan banguan kesana, “ ujar dia.
Turut serta dalam rombongan Gus Ipul, Asisten III SetdaProp Jatim Subagyo dan Kepala Dinas PU Pengairan Jatim Mustofa CB. Sementara dari Lamongan, selain Wabup, juga turut mendampingi Camat Babat Sutedjo, Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti dan Dandim 0812 Letkol Arh. Priyanto.
Sebelumnya, di Guest House Pemkab Lamongan, Gus Ipul juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Gubernur Jatim pada Pemkab Lamongan yang diterima Bupati Masfuk bersama Sekkab Fadeli. Bantuan tersebut terdiri dari satu truk pakaian dan makanan siap saji kemudian satu truk obat-obatan dan 5000 glangsing. Sampai saat ini Satlak PB Lamongan sudah salurkan 2.468 paket sembako, 107 dus mie instant, 91 dus biscuit, 28 dus air mineral dan 2.515 kilogram beras.
Sementara data dari Satlak PB Lamongan, sampai saat ini sudah sembilan kecamatan yang tergenang dengan total 4.437 rumah yang tergenang. Yakni Kecamatan Babat 343 rumah, Laren 924 rumah, Pucuk 1.094 rumah, Kalitengah 470 rumah, Karangbingun 486 rumah, Glagah 205 rumah, Deket 221 rumah dan Kecamatan Karanggeneng sebanyak 216 rumah tergenang. Selain itu 39 desa kini tergenang termasuk 16,9 kilometer jlan desa, 2,4 kilometer jalan lingkungan dan 615 meter jalan kabupaten. Sementara lembaga pendidikan yang tergenang sebanyak 37 lembaga pendidikan terdiri dari 1 TK, 15 SD, 19 MI dan 2 SMA serta 10 sarana keagamaan ikut tergenang. Banjir juga merendam sejumlah 10.232 hektar tambak dan masing-masing 39 hektar swah padi dan 36 hektar sawah polowijo.
Jumat, Februari 27, 2009
Gus Iful Tawarkan Solusi Relokasi
Dipersembahkan oleh adam Pada 18.28 1 komentar
Kategori: Berita
Mesum di Pantai, Digrebeg Warga
Warga Desa Kranji, Kecamatan Paciran, dikejutkan ulah Tsm (28), warga Montong , Kabupaten Tuban dan SL (19) siswi MA Kranji. Mereka tertangkap basah warga setempat, saat bermesumria di pantai desa setempat.
Kapalsek Paciran AKP Sunaryo Putro mendampingi Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Sutopo, mengaku pihaknya sudah memproses kasus ini. Hasil pemeriksaan, kedua pasangan ini tampaknya suka sama suka. Hubungan kedua insan ini bermula saat, keduanya kontak melalui hanphone. Setelah kontak, mereka bertemu hingga terjadi kasus ini.
Kepada petugas, katanya, mereka melakukan hubungan intim sekali, yakni saat tertangkap warga. Kenapa perempuan itu mau berhubungan dengan lelaki yang sudah beristri dan beranak ? Ditanya ini, perempuan tersebut mengaku dijanjikan akan dikawini.''Kasus ini akan kami proses lebih lanjut, sesuai hukum yanag berlaku,'' kata Kapalsek Paciran AKP Sunaryo Putro.
Sebelumkejadian, pada malam hari, Kamis (26/2), ditengah deru ombak laut jawa, tepatnya di pesisir Desa Kranji, dua lelaki berlain jenis tengah mengadu kasih. Tidak ada yang tahu apa yang diperbuat pasangan ini saat berada di tepi jembatan antara Desa Kranji-Banjarwati, Kecamatan Paciran.
Tak disangka, saat itu ada seseorang melintas di pesisir pantai. Ia memergoki adekan mesum dua insan tersebut. Sontak saksi ini menginformasikan pada warga lainnya. Tak lama kemudian, secara diam-diam, warga berdatangan, sekitar pukul 21.00. Warga menangkap basah dua pasangan ini.
Lelaki tersebut ternyata TSM yang ternyata sudah beristri dan beranak, sedangkan yang aperempuan tak lain lagi SL yang ternyata siswi kelas 3 MA desa setempat. ''Saat tertangkap basah perempuan dalam posisih dipangku,'' kata salah satu sumberdi lapangan, kemarin.
Setelah tertangkap basah, kata sumber tersebut, kedua pasangan ini diadili warga. Selanjutnya, kasus ini dibawa ke Polsek Paciran. Untuyk mempertangungjawabkan perbuiatannya, Tsl kini mendekam di Polsek setempat.
Dipersembahkan oleh adam Pada 18.07 0 komentar
Kategori: Krim
Kamis, Februari 26, 2009
Banjir Lamongan Kian Parah
Luapan air Bengawan Solo memperparah banbjir di Lamongan. Setidaknya, 408 rumah di bantaran sungai terpanjang di pulau Jawa ini tergenang air. Banjir ini melengkapi banjir di kawasan ''Terminal Air'' di kabuaten ini yang merendam ratusan rumah.
Warga di bantaran Bengawan Solo sudah panik sejak kemarin, saat sungai di depan mata mereka mulai merangkak naik. Jelang mal;am, mereka kian panik, utamanya warga di Desa Truni, Kecamatan Babat. Sebanyak 225 rumah dari 443 rumah di desa ini terendam air, sekitar pukul 23.00. Tragisnya, rendaman air di desa ini mencapai 1-1,3 meter.
Jeritan juga dilakukan warga bantaran Bnegawan Solo di Kecamatan Laren. Sebanyak 8 desa di kecamatan ini terendam air sekitar pukul 03.00. Rendaman mencapai 10-40 cm. Delapan desa itu yakni Desa Plangwot, Bulutigo, Siser, Keduyung, Centini, Duri Kulon, Laren dan Pesanggrahan. Banjir juga merendam MIM Desa Plangwot.
Camat Laren Rusgianto yang selalu memantau perkembangan banjir di wilayahnya menjelaskan, air sudah menggenangi 408 rumah penduduk yang ada di bantaran Bengawan Solo. Selain itu, air juga merendam lembaga pendidikan MIM Desa Plangwot. Rendaman air terhadap rumah pada delapan desa itu mencapai 10-40 cm. Delapan desa itu yakni Desa Plangwot, Bulutigo, Siser, Keduyung, Centini, Duri Kulon, Laren dan Pesanggrahan.
Guna antisipasi lebih lanjut, pihaknya memerintahkan semua jajaran, termasuk para kades untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. ‘’Kami meningkatkan kewaspadaan untuk antisipasi kemungkinan yang terjadi,’’ katanya.
Banjirnya kawasan di bvantaran Bengawan solo ini, menambah jumlah korban banjir di Lamongan. Sebelumnya, ribuan rumah di Kecamatan Glagah Karangbinangun, Turi dan Kalitengah juga sudah terendam.
Banjir di kawasan ‘’Terminal Air’’ ini karena hujan deras dari wilayah selatan Lamongan yang merupakan dataran tinggi. Air hujan bermuara di kawasan ini, tanpa bisa membuang ke Bengawan Solo yang posisi airnya lebih tinggi.
Data di Kantor Satkorlak PB Lamongan menunjukkan, banjir di kabupaten ini genangi 39 desa pada 8 kecamatan. Rumah yang btergenang air mencapai 2.954 rumah berpenghuni 11.816 jiwa. Sepanjang 16.670 km jalan desa dan 3 km jalan lingkungan serta 15 km jalan kabupaten juga mulai terendam. Lembaga pendidikan meliputi 1 TK, 10 SD, 9 MI, 1 MTs, 1 SMA dan 1 MA. Kemudian 5 masjid, 3 mushola dan 1 ponpes juga terendam air. Sedangkan tambak yang terendam sejumlah 4.500,6 hektar.
Atas musibah ini, Hari ini Wabup Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli bersama Kepala Bakesbanpol dan linmas Imam Trisno Edy sidak ke lokasi banjir. Mereka menelusuri Kali Blawi Karangbinangun. Pada kesempatan itu, rombongan ini memberikan bantuan 159 paket sembako ke Kecamatan Kalitengah, 486 paket ke Kecamatan Karangbinangun dan 225 paket sembako ke Kecamatan Glagah. (ka)
Data di Kantor Satkorlak PB Lamongan menunjukkan banjir sudah genangi 8 kecamatan dan 39 desa. 2.954 rumah dan 11.816 jiwa. 16.670 km jalan desa dan 3 km jalan lingkungan serta 15 km jalan kabupaten. 1 TK, 10 SD, 9 MI, 1 MTs, 1 SMA dan 1 MA. Kemudian 5 masjid, 3 mushola dan 1 ponpes. Tambak yang terendam sejumlah 4.500,6 hektar.
Kecamatan Pucuk meliputi desa pucuk, kesambi, warukulon, waruwetan, plososetro, Ngambeg dan padengan ploso. Rumah yang tergenang 1.094 rumah. Kecamatan Kalitengah meliputi desa bojoasri, blajo, gambuhan, tiwet, jelacatur, sumosari, mungli, lakrejo, pucangtelu dan pucangro dan 470 rumah. Kecamatan turi meliputi desa putat kumpul, kemlagilor, pomahan janggan, kepudibener dan bambang dan 478 rumah.
Kecamatan karangbinangun meliputi desa waruk, sukorejo, karanganom, ketapangtelu, blawi, sumowinangun dan branggayam dan 486 rumah.kecamatan glagah meliputi desa soko, morocalang, pasi, gempolpendowo, ruyungmuki, margoanyar dan 205 rumah. Kecamtan deket meliputi desa sidomulyo, laladan, weduni dan tukkerto dan 221 rumah.
Hari ini Wabup Tsalits Fahami dan sekkab Fadeli bersama Kepala Bakesbanpol dan linmas susuri kali blawi karangbinangun. Mereka berikan bantuan yang disalurkan 159 paket sembako ke kalitengah, 486 ke karangbinangun dan 225 paket sembako ke glagah.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.20 0 komentar
Kategori: Berita
ADD Tahun Ini Rp 27,328 Milyar
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Lamongan tahun ini sama persis jumlahnya dengan alokasi ADD tahun lalu, yakni Rp 27,328 milyar. Dengan jumlah desa paling banyak di Lamongan, yakni sejumlah 29 desa, Kecamatan Glagah akan mendapat dana ADD paling besar diantara kecamatan lain.
Besaran ADD Lamongan naik pesat dari ADD pada 2000 silam, yakni hanya Rp 4,266 milyar. Sementara ADD paling besar pada tahun 2006, yakni sejumlah Rp 35,931 milyar. Jumlah alokasi itu kemudian menjadi Rp 27.379.953.000 pada tahun 2007.
Pembagian ADD ini selain menggunakan asas pemerataan atau alokasi dana desa minimal (ADDM), juga tidak meninggalkan asas keadilan atau alokasi dana desa proporsional (ADDP). Penghitungan ini didasarkan pada nilai bobot desa, jumlah desa yang dimiliki dan jumlah dusunnya.
Untuk desa kelas I, akan mendapat ADD sebesar Rp 51,5 juta. Sementara untuk desa dengan kelas II dan III masing-masing akan mendapat ADD sebesar Rp 46, 5 juta dan Rp 41, 5 juta. Sementara untuk bantuan dusun (Bansun) nominalnya sama untuk semua dusun yakni Rp 5,5 juta setiap dusunnya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Lamongan Abdul Wahib melalui Kabag Humas dan Infokom Lamongan menyampaikan ADD tersebut adalah bantuan stimulan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Pengelolaan dana ini sepenuhnya dipercayakan pada pemerintahan desa beserta masyarakatnya. Dengan harapan bisa meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pemkab melalui Bapemas hanya sebagai coordinator pelaksanaannya. Untuk ADD tahun ini, dana swadaya masyarakat diperkirakan mencapai 30 persen dari total dana ADD, “ ungkap dia.
Aris menjelaskan, desa penerima dana ADD ini juga mendapat pengawasan dan evaluasi oleh Tim Kecamatan dan kabupaten. “Bagi desa yang terbukti taat azas atau dinilai telah melanggar ketentuan pedoman umum pelaksanaan ADD dan petunjuk teknisnya, bisa dikenai sanksi berupa pengurangan biaya operasional ADD antara 20 hingga 50 persen pada tahun berikutnya. Jadi dana ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya, “ tutur dia.
Selain jumlah desa yang dimiliki, jumlah dusun yang dimiliki juga sangat berpengaruh pada besaran ADD yang diterima. Misalnya penerima ADD terkecil tahun ini adalah Kecamatan Brondong sebesar Rp 535 juta yang memiliki 9 desa dan 23 dusun. Kemudian Kecamatan Bluluk dengan jumlah desa yang sama dengan Brondong mendapat ADD sebesar Rp 599 juta karena memiliki dusun lebih banyak, yakni sejumlah 41 dusun. Desa Sukorame Kecamatan Sukorame yang memiliki 12 dusun akan menerima ADD terbesar diantara 462 desa di Kabupaten Lamongan, yakni sebesar Rp 112, 5 juta.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.15 0 komentar
Kategori: Berita
Rabu, Februari 25, 2009
Banjir Kembali Menerjang Lamongan
Luapan air Bengawan Solo dan guyuran hujan, sebabkan banjir di Lamongan. Setidaknya, ribuan hektar sawah tambak, ratusan rumah dan beberapa kilo meter ruas jalan desa tergenang air.
Genangan air itu terjadi di wilayah yang biasa disebut ‘’Terminal Air’’ Lamongan. Daerah yang disebut kawasan terminal Air yakni Kecamatan Kecamatan Glagah, Karangbinangun, Deket, Turi, Kalitengah dan Karanggeneng.
Hanya saja, banjir kali ini terjadi di empat kecamatan yakni Glagah, Turi, kalitengah dan Karangbinangun.
Data di Satkorlak PB Lamongan menunjukkan, di Kecamatan Turi rumah yang tergenang air sebanyak 260 rumah dan 1 balai desa antara 5-15 cm, sekitar 606 hektar tambak tergenang dan jalan desa sekitar 2.150 meter. Di Kecamatan Glagah sebanyak 205 rumah tergenang. Sedangkan tambak yang tergenang mencapai 185 hektar lahan pertanian.
Kec Kalitengah sebanyak 311 rumah tergenang air sekitar 5-15 cm, 1.048 ha tambak pematangnya terendam air dengan kedalaman 10-45 cm. Sedangkan jalan desa yang tergenang air mencapai 170 meter dengan kedalaman 5-45 cm.
Di kecamatan Karangbinangun sebanyak 44 rumah tergenangi air sekitar 10 cm dan sekitar 24 hektar tambak mulai terendam air dan jalan desa sepanjang 750 meter. Banjir juga menggenangi 2 MI, 2 TK PAUD, 1 SD, 2 Mts dan 1 MA).
Pantauan di lapangan, genangan air ini diakibatkan guyuran hujan sejak beberapa hari lalu menerjang Lamongan. Air hujan dari wilayah selatan Lamongan, bias dibilang bermuara di wilayah Terminal Air.
Sementara, air di wilayah ini tidak bisa dibuang ke Bnegawan Solo, karena posisis airnya yang lebih tinggi. ‘’Sehingga kalau hujan ya semakin tinggi banjirnya, karena air akan berkutat di wilayah ini,’’ kata salah satu warga Karangbinangun,’’ kemarin.
Disamping wilayah Terminal Air, banjir juga terjadi di wilayah bantaran Bengawan Solo. Kasus ini terjadi di Desa Truni, Kecamatan Babat. Sedikitnya 20 rumah terendam air akibat luapan air Bengawan Solo.
Tampaknya bvanjir kian meluas. Pasalnya, bisa dipastikan, air Bengawan Solo akan terpusat di wilayah Lamongan. Bahkan air di Babat Berrage, di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Rabo 25/20) siang menunjukkan siaga 3, yaitu dengan ketinggian air mencapai 7,10 physcall. ‘’Ketinggian air yang terpantau sudah 7,10 meter sedangkan sebelumnya hanya 6,80 meter,’’ kata Subandi penjaga Babat Birrage, kemarin.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.01 0 komentar
Kategori: Berita
Raskin Mulai Didistribusikan
Jatah beras miskin (raskin) jatah Bulan Januari dan Februari 2009 untuk Kabupaten Lamongan sudah bisa didistribusikan. Tahun ini alokasi rumah tangga miskin sasaran penerima manfaat (RTS-PM) program raskin Lamongan berdasar Surat Gubernur Jatim sebanyak 84.694 RTSPM. Jumlah tersebut turun dibanding jumlah RTSPM tahun lalu yang diperuntukkan sejumlah 111.804 RTSPM.
Kepastian alokasi raskin untuk Lamongan itu seperti dituturkan Kabag Perekonomian Lamongan Nurroso melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa berdasar Surat Gubernur Jatim tertanggal 24 Januari 2009 Nomor 518/1014/021/2009 perihal Pelaksanaan Program dan Pagu Raskin Tahun 2009.
“Jatah raskin untuk periode Januari dan Fenruari sudah bisa mulai didistribusikan. Tim Raskin Pemkab kemarin sudah melakukan koordinasi dengan Bulog sebagai penyedia raskin. Selain itu, untuk sosialiasi juga sudah dilaksanakan dengan mengumpulkan Tim Raskin bersama LSM, perguruan tinggi dan camat di seluruh Kabupaten Lamongan kemarin di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, “ tutur Aris.
“Lewat surat tersebut juga disampaikan alokasi tersebut untuk selama 12 bulan, “ kata Aris. Sementara untuk besarannya, lanjut dia, masih sama dengan tahun lalu yakni setiap RTS PM menerima jatah raskin sebanyak 15 kilogram perbulan dengan harga Rp 1.600 setiap kilogramnya. Seluruh Jatim, alokasi raskin ini sebanyak 546.309.540 kilogram yang diperuntukkan 3.035.053 RTSPM.
Menurut Aris, alokasi raskin untuk Lamongan ini dimungkinkan untuk bertambah. Namun untuk kepastiannya masih harus menunggu surat resmi dari gubernur Jatim. Penambahan yang diajukan adalah sejumlah 20.260 RTSPM, sehingga jika nanti surat dari Gubernur Jatim sudah resmi keluar, alokasi raskin untuk Lamongan bisa bertambah menjadi untuk 104.954 RTSPM.
Berdasar lampiran surat Gubernur Jatim tersebut, alokasi paling banyak untuk Kecamatan Babat yakni sejumlah 8.298 RTSPM. Disusul kemudian Kecamatan Sugio untuk sebanyak 6.061 RTSPM. Sedangkan penerima alokasi raskin terkecil adalah Kecamatan Sukorame sebanyak 1.539 RTSPM dan tersedikit kedua adalah Kecamatan Bluluk dengan sejumlah 1.995 RTSPM.
Dipersembahkan oleh adam Pada 12.47 1 komentar
Kategori: Berita
Selasa, Februari 24, 2009
Prabowo Rebut Simpatik Warga Nadliyyin
Warga nadliyyin tampaknya tetap menjadi target para caleg dan capres. Mereka menempuh berbagai cara untuk bisa melakukan pendekatan. Termasuk yang dilakukan Prabowo Subianto. Saat hadir di tengah-tengah alumnus Ponpes Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Selasa (24/2), salah satu calon presiden ini berupaya merebut simpatik warga nahdliyyin.
Dihadapan sekitar seribu alumnus Ponpes Sunan Drajat, yang bisa dibilang berbasis NU, Prabowo mengungkapkan, bagaimana simpatiknya pada NU. Menurutnya, dirinya terasa adem ayem bila berada di kalangan NU. ‘’Saya merasa adem-ayem saaat berada di kalangan NU,’’ katanya.
Sebab, kata menantu penguasa Orde Baru almarhum Soeharto ini, NU merupakan organisasi Islam –nasionalis, Islam yang moderat. Organisasi keagamaan yang satu ini tegas dalam memperjuangkan agama, juga tegas dalam memperjuangkan NKRI. Visi-misi ini, kemudian dinilai Prabowo sama dengan jalan pikirannya. ‘’NU kerja keras menegakkan agama, NU kerja keras untuk mempertahankan negara,’’ katanya.
Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia memang tidak menyebut nama SBY, tapi saat disinggung perkembangan negeri ini, ia meniali, selama ini terjadi kesalahan sistem di negeri ini. Akibat, sistemnya salah, sehingga Indonesia sulit lepas dari kesulitan.
Persoalan di negeri ini, ungkapnya, bukan persoalan individu melainkan persoalan sistem. Karena itu, ke depan, guna menata negeri ini, diperlukan perbaikan terhadap sistemnya. Berganti orang, termasuk pimpinan, kata dia, tidak menjamin pertumbuhan Indonesia ke depan lebih baik, bila tanpa perubahan sistem. ‘’Kalau ganti orang tapi sitemnya sama, tidak dirubah, maka kita tidak bisa keluar dari kesulitan,’’ katanya pada wartawan, usai acara tersebut.
Tokoh Parpol Gerindra ini mengaku, dirinya punya perjuangan. Lebih keras lagi, dia menginginkan perubahan di republik ini, khusunya perubahan di bidang ekonomi. Ia ingin segera selesaikan persoalan ekenomi kerakyatan. Kalau tidak, kata dia, negeri ini bisa ambruk. ‘’Kalau tidak, kekayaan kita habis, ambruk kita,’’ katanya.
Disinggung soal perpecahan antara SBY dengan Jusuf Kalla, Prabowo enggan komentar banyak. Tapi tidak bisa dipungkiri, secara tersirat, ia memanfaatkan momen tersebut. ‘’Kita ambil yang terbaik dari dinamika demokrasi itu,’’ katanya diplomatis.
Disinggung rencana politik kedepan, Prabowo belum mau mengungkap. Menurutnya, persoalan itu akan terjawab, setelah 9 April, yakni pelaksanaan Pemulu 2009. ’’Saat itu kita cari dinamika politik,’’ katanya.
Tapi untuk perjuangannya ini, ia minta dukungan semua keluarga. Bukan hanya dukungan dari keluarga Cendana, tapi semua keluarga. ‘’Minta dukungan pada semua keluarga, termasuk keluarga Cendana, keluarga Bung Karno, termasuk keluarga anda,’’ kelakarnya pada wartawan.
Dipersembahkan oleh adam Pada 19.01 0 komentar
Kategori: Berita
Divonis 6 Bulan, Status DCT Afif Aman
Afif Muhammad boleh divonis 6 bulan oleh majelis hakim PN Lamongan. Tapi statusnya sebagai caleg PKB, terdakwa pelanggar UU pemilu ini tetap aman. Ini terungkap dari pernyataan Ketua KPUK Lamongan, KH. Masnur Arief, Selasa (24/2).
Putusan PN Lamongan, kata Kiai Masnur, demikian panggilan
Ketua KPUK setempat ini, tidak berpengaruh terhadap satutus caleg Afif
Muhammad. Sekedar diketahui, Afif Muhammad masuk DCT caleg PKB DP III Lamongan. ‘’Putusan pengadilan itu tidak berpengaruh terhadap status
caleg Afif,’’ katanya.
Tidak hanya sampai adanya keputusan PN Lamongan saja, kata dia,
sampai ada kepastian hukum, tidak akan merubah status caleg Afif.
Sebab pada Pasal 270 UU Nomor 10 Tahun yang mengatur sanksi
pelanggaran kampanye di lembaga pendidikan - sebagaimana diatur pada
Pasal 84 (1) poin (h) yang dilanggar terdakwa - tidak ada sanksi yang
menyebut bisa menggugurkan status seorang caleg.
Maksudnya, karena yang dilanggar terdakwa merupakan pelarangan kampanye
pada lembaga pendidikan, maka sanksinya tidak bisa menggugurkan status
caleg terdakwa.
Kasus ini akan berbeda, lanjut Kiai Masnur, bila yang dilanggar soal
pelarangan money politik. Bila terdakwa seorang caleg terbukti
melakukan money politik, jelas bisa berdampak pembatalan status
caleg-nya.
’’Karena yang dilanggar pelarangan kampanye di lembaga pendidikan,
sehingga sampai sekarang bahkan sampai ada kepastian hukum pun, dia
(Afif Muhammad) tetap berstatus sebagai caleg,’’ terangnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah menjalani proses hukum, terdakwa Afif
Muhammad divonis PN Lamongan 6 bulan penjara. Terdakwa juga caleg DP
III Lamongan (Kecamatan Babat, Sugio, Kedungpring dan Pucuk) yang
terbukti melakukan kampanye di MI Ma’arif Desa Gembong, Kecamatan
Babat ini juga didenda Rp 6 juta.
Proses hukum Afif terus menggelinding setelah adanya laporan Mitchol
Huda, salah satu caleg PKS juga dari DP III Lamongan. Sebab, Afif saat
itu diduga membagi-bagi uang Rp 10 ribu pada sekitar 200 wali murid
pada saat penerimaan rapor di MI Ma’arif Desa Gembong, Kecamatan
Babat, beberapa waktu lalu.
Pada proses hukum selanjutnya, PN Lamongan menjatuhkan vonis 6 bulan terhadap terdakwa Afif Muhammad. Disamping itu, sidang yang dipimpin majelis hakim M. Zaini juga minta terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp 6 juta.
Majelis hakim M. Zaini mengungkapkan, vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Budhiyanto yang saat sidang sebelumnya menuntut 10 bulan dan denda Rp 7 juta.
Penasehat hukum Luqmanul Hakim menyatakan pikir-pikir atas putusan PN Lamongan itu. Dimungkinkan, pihaknya akan melakukan banding atas putusan hakim itu. Hanya saja, untuk melakukan banding atau tidak, pihaknya masih perlu bertemu dengan kliennya, Afif Muhammad. ‘’Besok (sekarang) kami akan bertemu untuk membicarakan jadi banding atau tidaknya,'' terangnya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 14.52 0 komentar
Kategori: Berita
Sebanyak 999 CPNS Terima Subsidi LPJ
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Lamongan masih beruntung. Sementara CPNS di beberapa wilayah lain harus bayar penuh Latihan Pra Jabatan (LPJ), sejumlah 999 CPNS di Kota Soto itu masih mendapat subsidi dari APBD. Hal itu seperti terungkap saat pembekalan peserta LPJ di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab setempat, Selasa (24/2).
Menurut Kepala BKD setempat Bambang Kustiono saat membuka pembekalan tersebut, tahun ini Pemkab Lamongan memberangkatkan sejumlah 999 CPNS untuk mengikuti LPJ yang merupakan syarat mutlak untuk bisa diangkat jadi PNS. Sejumlah 32 orang dari golongan I, 517 orang golongan II dan 450 orang dari golongan III. Dari jumlah tersebut, yang diberangkatkan pada gelombang kali ini adalah sejumlah 100 CPNS. Yakni 50 CPNS dari golongan II dan 50 CPNS dari golongan III.
“Untuk CPNS Lamongan tahun ini yang mengikuti LPJ total sejumlah 999 orang. Dibanding CPNS daerah lain yang harus bayar penuh ke Pemprop Jatim sebagai penyelenggara LPJ, CPNS Lamongan masih mendapat subsidi dari Pemkab Lamongan. Subsidinya bervariasi antara Rp 2 juta untuk golongan I, Rp 1,370 juta untuk golongan II dan Rp 1,5 juta untuk golongan III, “ terang dia.
Pada kesempatan tersebut dia juga berpesan agar semua CPNS Lamongan yang mengikuti LPJ agar menjaga rasake bersamaan dan kekeluargaan mulai dari berangkat hingga pulang nanti. Menurutnya, jika ada rekannya yang mengalami kesulitan atau ditimpa sakit agar saling membantu. “Saya juga berharap agar semua peserta LPJ Lamongan lulus LPJ sehingga secepatnya bisa diangkat jadi PNS penuh, “ kata dia. Saat berstatus CPNS, seorang PNS memang belum menerima 100 persen gajinya. Masih 80 persen gaji dan tanpa tunjangan. Sementara kelulusan LPJ adalah syarat mutlak seorang CPNS bisa diangkat menjadi PNS penuh.
Untuk 100 peserta LPJ pada gelombang kali ini, 50 orang dari golongan II akan menjalani LPJ di Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Singosari Malang mulai tanggal 3 Maret hingga 23 Maret mendatang. Sementara 50 orang lainnya dari golongan III akan menjalani LPJ di Islamic Center Surabaya mulai 9 hingga 24 Maret mendatang.
Untuk golongan I biaya LPJ-nya ditetapkan Pemprop Jatim sebesar Rp 2,2 juta perorang dengan subsidi Rp 2 juta dari Pemkab Lamongan sehingga untuk golongan II hanya membayar sebesar Rp 200 ribu. Kemudian golongan II biayanya jga dipatok sama oleh Pemprop Jatim dengan subsidi Rp 1,370 juta perorang, sehingga yang dibayar peserta dari Lamongan tinggal Rp 830 ribu. Selanjutnya untuk golongan III biayanya Rp 3 juta dengan subsidi Rp 1,5 juta, peserta LPJ membayar setengahnya, yakni Rp 1,5 juta.
Dipersembahkan oleh adam Pada 14.41 0 komentar
Kategori: Berita
Kabupaten Aceh Barat Daya Muhibah Ke Lamongan
Kabupaten Aceh Barat Daya – selanjutnya disebut ABD -Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa kemarin (24/2) melakukan muhibah ke Pemkab Lamongan. Rombongan kungker yang dipimpin Wakil Bupati Aceh Barat Daya Syamsurizal tersebut diterima Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami di Ruang Sasana Nayaka Pemkab setempat.
Syamsurizal yang merupakan wakil bupati dari Kabupaten ABD hasil pemekaran dari kabupaten induk, yaitu Aceh Selatan pada 2002 silam itu, membawa sejumlah 16 pejabat Kabupaten ABD dalam muhibahnya itu. Seperti dituturkan Syamsurizal tujuannya datang ke Lamongan terutama untuk belajar mengenai pelayanan masyarakat. Terutama masalah perijinan.
“Bersama saya saat ini turut serta sejumlah pejabat di Kabupaten ABD. Yakni pejabat dari BKBD, Dinas PU Cipta Karya, Bappeda, Bagian Hukum, Bagian Perekonomian, Dinas Perindagkop dan pejabat dari Kantor Pelayanan Terpadu. Kami ingin belajar mengenai pelayanan di Lamongan yang sudah mendapat berbagai penghargaan. Terutama dalam hal perijinan. Mungkin di masa mendatang akan datang rombongan lain dari kabupaten kami untuk belajar hal lain ke Lamongan. Karena kabupaten kami ini masih baru, “ tutur dia.
Syamsurizal juga menuturkan betapa jauhnya jarak ABD-Lamongan. Karena memang ABD terletak di ujung Indonesia. Menurut dia, untuk ke Lamongan, rombongannya harus terlebih dahulu menempuh perjalanan darat selama 14 hari ke Medan yang jauhnya sekitar 1000 kilometer. Baru bisa gunakan perjalanan udara ke Surabaya.
Berbagai pertanyaan terlontar pada kesempatan tersebut pada Tsalits yang didampingi Kepala Kantor Perijinan Bambang Hadjar Purwono. Seperti ketertarikan mereka dengan perkembangan pesat PAD (pendapatan asli daerah) Lamongan dari Rp 6 milyar pada 2000 menjadi Rp 63 milyar pada 2008 lalu. Termasuk pengelolaan kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang terletak di kawasan santri. Karena di Aceh pada umumnya, kawasan wisata selalu diidentikkan dengan maksiat sehingga disana kawasan wisata tidak bisa berkembang.
Tsalits dalam penjelasannya menyampaikan, pesatnya perkembangan PAD Lamongan terutama karena Lamongan memiliki seorang bupati yang berjiwa entrepreneur, berjiwa wirausaha. Menurutnya, pada periode Bupati Masfuk, semua perijinan dipermudah. Bahkan jika ada investor yang akan masuk, untuk urusan tanah akan dipermudah, bahkan dibantu. Hal ini seperti kasus Lamongan Integrated Shorebase (LIS) dan WBL.
“Untuk WBL, memang berada di kawasan yang mirip dengan di Aceh. Yakni sama-sama berpenduduk muslim taat yang antipati pada kemaksiatan. Termasuk wisata yang sebelumnya dianggap tidak jauh dari kemaksiatan. Namun dengan pendekatan yang dilakukan pada ulama dan pondok pesantren yang ada, pendekatan selanjutnya pada masyarakat menjadi lebih mudah. Di halaman parker WBL juga dibangun dengan megah masjid dengan arsitektur timur tengah, “ kata dia.
Demikian pula dengan konsep dana revolving untuk pengembangan ekonomi pedesaan lewat pasar desa. Konsep ini menurut rombongan kungker ABD cukup menarik karena mendorong kemandirian masyarakat. Sementara kebiasaan yang ada dalam pembangunan pasar adalah semacam pembangunan pasar inpres yang menunjukkan ketergantungan masyarakat pada pemerintah.
Dipersembahkan oleh adam Pada 14.39 0 komentar
Kategori: Berita
Sabtu, Februari 21, 2009
Polisi Bekuk Pengedar Obat Daftar G
Sutrisno alias Ciwung ( 22) , warga kampung Sremeng,
Kelurahan Blimbing, Kecamtan Paciran dibekuk anggota Polres Lamongan, Kamis (19/2). Sebab, pemuda ini tertangkap basah diduga mengedarkan salah satu jenis obat masuk daftar G tersebut.
---------------
Informasi di lapangan menyebutkan, peteugas mendapat informasi tentang adanya seseorang yang hendak menjual karnophen, salah satu obat yang larang edar secara umum.
Mendapat informasi, polisi tidak ingin berlama-lama. Secepatnya, mereka melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan, ternyata lelaki yang dicurigai tersebut tidak lain Ciwung, demikian panggilan ia di kampungnya.
Dalam penyelidikan itu, petugas menyuru informennya untuk membeli carnophen ke tersangka. Ternyata benar, informan itu mendapat 96 butir carnophen dari tersangka.
Setelah diyakini cukup bukti, polisi langsung melakukan penggerebekan di rumah tersangka. Tapi sayang, saat penggrebekan, tersangka berhasil kabur.
Polisi terus melakukan perburuan, dalam waktu tidak lebih dari 10 jam, tepatnya sekitar pukul 19.00, tersangka berhasil dutangkap. ‘’Tersangka kemudian dikeler ke Polres Lamongan,’’ kata sumber di Mapolres setempat, kemarin.
Kasatreskrim Polres AKP Sutopo membenarkan kejadian ini. Saat didesak elbih lanjut, pihaknya berjanji akan memproses kasus ini. Bahkan pihaknya sudah mengamankan tersangka dan mengamankan barang bukti 96 butir carnophen. ‘’Tersangka masih dimintai keterangan,’’ katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 16.36 0 komentar
Kategori: Krim
Jumat, Februari 20, 2009
Masfuk Pastikan TPAPD Naik
Bupati Lamongan H. Masfuk pastikan akan ada kenaikan besaran Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD) mendatang. Kepastian tersebut disampaikan saat menerima 33 anggota Forum Komunikasi Perangkat desa (FKPD) Lamongan di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat, Jum'at (20/2).
Kepastian tersebeut disampaikan Masfuk seusai mendengarkan uneg-uneg yang disampaikan FKPD sebelumnya. Turut hadir dalam pertemuan itu Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Asisten Pemerintahan Agus Sugiarto dan Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Djonot Subagijo bersama Kepala Bapemas Abdul Wahib serta Kepla Bakesbangpol dan Linmas Imam Trisno Edy.
Nursalim, Ketua FKPD dalam pertemuan yang berlangsung cair itu menyampaikan, pertemuan ini merupakan bagian dari keputusan tim 9 yang dibentuk di Waduk Gondang beberapa waktu lalu. Tim ini beranggotakan tiga orang unsur Kades, Tiga orang unsur Sekdes dan tiga orang unsur perangkat desa.
Beberapa tuntutan lain dari FPKD adalah meminta kenaikan besaran alokasi dana desa (ADD) agar disesuaikan dengan PP no 72 tahun 2005 tentang desa yang mengamantkan agar ADD besarnya minimal 10 persen dari besar dana perimbangan keuangan pusat dan daerah. Hal ini seperti disampaikan H Hartono, perangkat desa dari Sambeng. Selain itu, dia juga menuntut agar alokasi pupuk untuk ditingkatkan. Kemudian dia juga meminta agar besaran TPAPD minimal sama dengan UMR. Serta adanya penghitungan tersendiri untuk perangkat desa yang tidak memiliki tanah ganjaran.
Demikian pula dengan H Adekan, Kasun dari Bangsri/Turi. Dia menyampaikan ada aspirasi perangkat desa yang tidak tersampaikan saat Forum Komunikasi Kades melakukan pertemuan serupa dengan Bupati Lamongan Januari silam. Yakni tidak adanya kepastian nominal besaran kenaikan TPAPD. Meski demikian, untuk persoalan pupuk, dia mengakui memang sudah ada perbaikan. "Sekarang jadwal dan realisasi untuk tiap desa sudah jelas. Walau memang realisasi untuk petani dirasa masih kurang. Untuk tunjangan perangkat desa, harusnya didasarkan juga pada lama dia menjabat. Sehingga bisa lebih memberi rasa keadilan, " kata dia. Hal senada disampaikan Abdul Hamid dan Abdul Manan Fanani.
Menanggapi itu, Masfuk sampaikan, bahwa besaran TPAPD pasti akan dinaikkan. Namun untuk berapa besaran kenaikannya, menurut dia, hal itu tidak bisa serta merta dilakukan. Karena hal itu bukan hanya kewenangan bupati saja, melainkan juga harus melibatkan lembaga legislatif sebagai mitra eksekutif dalam pembahasan Perubahan APBD 2009 mendatang. "Karena itu saya minta, satukan usulan besarannya bersama Kades. Silahkan disampaikan nanti berapa usulannya. Kades dan perangkat desa adalah satu kesatuan untukm pembangunan masyarakat desa, " tutur dia. Terkait pupu, selain karena antara alokasi dan kebutuhan tidak sebanding, semua kebijakan perpupukan adalah kebijakan pemerintah pusat.
Mengenai ADD, secara teknis dijelaskan oleh Kabag Pemerintahan Desa Setda Lamongan Bambang Purnomo bahwa besaran ADD sekarang 10,63 persen dari dari besaran dana perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dijelaskannya, dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima Lamongan sebesar Rp 748 milyar. Dikurangi untuk belanja pegawai sebesar Rp 481 milyar sehingga tersisa sejumlah Rp 256 milyar.
"Sepuluh persen dari Rp 256 milyar itu adalah Rp 25 milyar. Sementara besaran ADD saat ini sejumlah Rp 27 milyar atau 10,63 persen. Besaran ADD ini belum termasuk tunjangan untuk BPD sebesar Rp 1, 2 milyar dan dana rehab kantor desa sebesar Rp 2,183 milyar. Belum lagi dana pembangunan jalan poros desa yang mencapai Rp 30 milyar. Sementara untuk TPAPD sendiri anggarannya mencapai Rp 10,322 milyar, " jelas dia. Saat ini perangkat desa memperoleh tunjangan sebesar Rp 200 ribu perbulan, sementara anggota BPD menerima tunjangan Rp 300 ribu setiap tahunnya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 20.59 0 komentar
Kategori: Berita
Kamis, Februari 19, 2009
Semoga Tak Mengecewakan
Nama Gardha Visaka dan Nur Iftitah, tidak asing lagi bagi masyarakat umum, utamanya bagi warga Lamongan. Sebab dua sejoli ini merupakan duta wisata Lamongan (Yak Yuk) 2008. Kepada dua pasangan ini, Pemkab dan warga Lamongan umumnya berharap padanya. Kenapa ?
Ya. Mereka akan bertarung dalam even acara Anugerah Wisata Jatim dan Pemilihan Raka Raki Jatim 2009. Mereka akan berasing dalam even yang diikuti 38 duta dari
kabupaten/kota lain di Jatim.
Guna mempersiapkan even paling bergengsi di jatim ini, dua duta Lamongan ini akan menjalani masa karantina pada 17 hingga 21 Maret mendatang. Sementara Grand Final pemilihan
Raka Raki akan berlangsung pada 21 Maret di Surabaya.
Nur Iftitah, salah satu delegasi Lamongan ini berjanji berjuang semaksimal mungkin dalam mengemban kepercayaan masyarakat. Sebagai warga Lamongan, kata dia, ingin berbuat yang terbaik bagi daerahnya. ''Mudah-mudahan tidak mengecewakan,'' katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Lamongan Suwadji menjelaskan, selain mempertarungkan dua pemuda asli Lamongan untuk pemilihan Raka Raki Jatim 2009.ini, pihaknya juga mempertarungkan Maharani Zoo and Gua Lamongan (Mazoola) untuk Anugerah Wisata Jatim
''Harapan kami duta Lamongan paling tidak bisa masuk 10 besar,'' katanya, Kamis (19/2).
Selain Mazoola, lanjut dia, juga memunculkan beberapa obyek wisata lainnya, diantaranya wisata kuliner nasi boran, Soto Lamongan dan tahu campur. Tahun lalu, Lamongan masuk The Best Ten Tourism Development (sepuluh besar kabupaten/kota terbaik dalam pengembangan sektor
pariwisata) Jawa Timur 2008.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.47 1 komentar
Kategori: Berita
Kampanye di Sekolah, Caleg Dituntut 10 Bul
Afif Muhammad, salah satu caleg PKB akhirnya dituntut 10 bulan. Sebab, ia dinilai jaksa penuntut umum (JPU)
terbukti secara meyakinkan melakukan kampanye di lembaga pendidikan, yakni MI Ma'arif Desa Gembong, Kecamatan Babat. Ini terungkap pada sidang tuntutan perkara tersebut di Pengadian Negeri setempat, Kamis (19/2).
Sidang yang dipimpin Ketua majelis Hakim Muhammad Zaini, terdakwa Afif Muhammad yang juga anggota FKB didampingi pengacaranya Luqmanul Hakim dan anggotanya Farida Bahiyah. Pada sidang ke empat perkara ini, dengan agenda tuntutan.
Tuntutan JPU yang dibacakan Budhiyanto sebanyak 20 halaman. Dalam tuntutannya, JPU menyebutkan, dari keterangan para saksi yang dihadirkan pada persidangan perkara ini, pihaknya menilai terdakwa terbukti melakukan kampanye yang besar di MI Ma'arif Gembong, Babat, salah satu kecamatan wilayah DP III Lamongan.
Dari keterangan saksi, terdakwa melakukan membagi-bagi uang Rp 10 ribu pada sekitar 200 wali murid saat penerimaan rapor di MI Ma'arif Desa Gembong, Babat. Disebutkan uang tersebut dikemas pada amplop bergambar Ir. Afif Muhammad lengkap dengan nomor urut tiga dengan tanda contreng. Amplop warna putih ini berslogan, ''iki wis kenek dirasakno, ayo diterusno Pileg 2009 (Ini sudah bisa dirasakan, mari dilanjutkan PILeg 2009-red)''.
Dari barang bukti dan keteranagn para saksi di persidangan, JPU menuntut terdakwa 10 bulan, denda 7 juta subsider 1 bulan kurungan, barang hukti uang Rp 10 ribu diperuntukan negara dan biaya sidang Rp 5 ribu ditanggung terdakwa.
JPU menilai tindakan terdakwa secara syah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana di tempat pendidikan. Tindakan ini dinilai melanggar pasal 270 tentang pelarangan kempanye pada lembaga pendidikan junto 84 UU Nomor 10/2008 tentang pemilu. Setelah mempertimbangan JPU dan terdakwa, majelis hakim memutuskan melanjutkan sidang tersebut Jumat (19/2) pukul 13.00.
Pertanyaannya, meski dalam dakwaannya, JPU menjerat terdakwa Afif Muhamamd dengan pasal 274 tentang money politik, namun ternyata tuntutan JPU hanya atas dasar Pasal 270 junto 84.
Menjawab pertanyaan ini, JPU Budhiyanto menilai, ancaman kedua pasal ini sama. Sementara pada perkara ini, pembuktian pelanggaran kampanye pada lembaga pendidikan lebih kuat. ''Tapi bukan berarti tidak ada pelanggaran pada pasal 274,'' katanya.
Luqmanul Hakim, pengacara terdakwa ini masih butuh waktu untuk menjawab tuntutan JPU. Pihaknya terus berupaya untuk melakukan pembelaan terhadap kliennya, Afif Muhammad. ''Nanti akan kita jawab pada pledoi besok (hari ini),'' katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.14 0 komentar
Kategori: Berita
Pengadaan Gabah di Lamongan Serap 72.228 Ton
Kegiatan pengadaan gabah-beras tahun 2009 di Kabupaten
Lamongan - baik yang dilaksanakan Bulog (Badan Urusan Logistik) maupaun
oleh Pemkab Lamongan - diperkirakan mampu menyerap gabah sebanyak 72.228
ton gabah kering giling (GKG). Atau sebesar 10,40 persen dari seluruh
perkiraan surplus produksi gabah Lamongan tahun ini. Sementara sisanya
merupakan penjualan mandiri oleh petani.
Data tersebut disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Lamongan
Djoko Purwanto saat Sosialisasi Pengadaan Dalam Negeri (ADA DN) Gabah
Beras Tahun 2009 di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Kamis (19/2).
"Prognosa ADA DN gabah beras tahun 2009 untuk Kabupaten Lamongan oleh
Bulog sebanyak 35 ribu ton setara beras atau setara 55.380 ton GKG
senilai Rp 166,140 miliar, " ungkap dia.
Prognosa tersebut. Lanjut dia, naik 9,77 persen dibanding tahun lalu,
yakni untuk 50.612 GKG atau senilai Rp 151.838.097.000. Pengadaan itu
dilakukan melalui 36 mitra kerja terseleksi, dimana dua diantaranya
adalah Gabungan Kelompook Tani (Gapoktan) yakni Gapoktan Mitra Tani II
Modo dan Gapoktan Harapan Makmur Maduran. Ini pertama kalinya Gapoktan
dipercaya menjadi mitra kerja Bulog.
Sementara Pemkab Lamongan melalui dana APBD II 2009, ditambahkan
Djoko, telah mengalokasikan dana revolving sebesar Rp 5, 5 miliar
untuk mendukung pengadaan gabah beras yang disalurkan pada koperasi
dan lumbung pangan.
Wakil Bupati Lamongan saat membuka sosialisasi tersebut menyampaikan
Lamongan memang sukses meningkatkan surplus gabahnya. Namun dengan
surplus gabah yang besar itu juga menuntut perhatian lebih. Terutama
dalam aspek pemasaran. "Harga gabah jatuh saat panen raya adalah
tantangan kita semua. Karena itu saya minta camat maupun Kepala UPT
Dinas Pertanian Kehutanan untuk berikan pemahaman pada petani tentang
HPP ini. Jangan sampai petani jadi korban tengkulak karena tidak tahu
HPP. Banyak petani yang belum mengetahuinya. Dana dari Bulog ini akan
dipantau dengan sebaik-baiknya, " tutur dia.
Hal sebada disampaikan dan Kadinas Pertanian Kehutanan Lamongan
Djonot Subagijo. Menurutnya, kalau petani tidak difasilitasi,
selamanya tidak akan bisa sejahtera. "Kebijakan pengadaan gabah beras
dalam negeri ini adalah bagain darai fasilitas itu. Saya titipkan
petani Lamongan pada mitra kerja Bulog ini. Kalau mitrac kerja tidak
beli gabah petani sesuai HPP, dosa. Apalagi kalau beli gabah bukan
milik petani Lamongan, malah dosa besar. Sebenarnya kalau ada resesi
apapun akan lewat jika pertanian kita kuat. Sementara pertanian kita
saat ini masih tradisional, karena itu masih perlu difasilitasi, "
kata dia.
Dalam sosialiasi yang juga dihadiri Wakil Kepala Bulog Sub Divre III
Bojonegoro Jaelani tersebut, prakiraan luas tanaman padi tahun
2008/2009 mencapai 127.477 hektar. Sementara luas panen untuk masa
panen periode anuari hingga April diperkirakan mencapai 64.922 hektar.
Dengan perkiraan produksi gabah mencapai 764.433 gkg atau setara
483.121,65 ton beras. Setelah dikurangi untuk kebutuhan konsumsi,
cadangan pangan maupun kebutuhan benih diperkirakan kelebihan produksi
gabah (surplus) Lamongan tahun ini mencapai 688.667,8 ton GKG atau
setara dengan 435.238 ton beras.
Sesuai dengan Inpres Nomor 8 Tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan
dan Permentan Nomor 06/Permentan/OT.140/1/2009 tentang Pedoman Harga
Pembelian Gabah Diluar Kualitas oleh Pemerintah, Gabah Kering Panen
(GKP) dihargai Rp 2.400 perkilogram di petani atau Rp 2.440
perkilogram di penggilingan dengan kondisi kadar air 25 persen dan
hampa kotoran 10 persen. Kemudian Gabah Kering Giling (GKG) dihargai
Rp 3.000 perkilogram di gudang pengilingan atau Rp 3.040 perkilogram
di Gudang Bulog dengan kondisi kadar air 14 persen dan hampa kotoran
tiga persen. Sedangkan untuk beras dipatok Rp 4.600 perkilogram di
Gudang Bulog dengan kondisi kadar air 14 persen, butir patah 20
persen, derajat sosoh 95 persen dan menir dua persen.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.07 0 komentar
Kategori: Berita
PNPM Lamongan Naik Jadi Rp 5,66 milyar
Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Program
Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM Mandiri P2KP) tahun ini
naik dibanding dari alokasi tahun lalu, yakni mencapai Rp 5,66 milyar.
Sedangkan tahun lalu Lamongan menerima Program PAKET P2KP Tahap II
dengan anggaran dari APBN Rp. 2,5 milyar dengan sharing swadaya
masyarakat sebanyak Rp. 1,145 milyar.
Sekkab Lamongan Fadeli saat membuka Lokakarya Pengembangan dan
Pengutan forum komunikasi antar BKM – Badan Keswadayaan Masyarakat- di
Ruang Sabha Nirbawa Pemkab setempat, Kamis (19/2), menyampaikan
harapannya agar peran BKM sebagai organisasi masyarakat warga bisa
semakin memiliki peran di masyarakat. Sebagaimana para pelaku
pembangunan di daerah lainnya.
"Diharapkan dengan adanya forum seperti ini akan mendorong BKM untuk
lebih bertanggung jawab dalam mengelola berbagai kegiatan
penanggulangan kemiskinan. Baik dalam hal pemanfaatan dana bantuan
maupun untuk pemulihan kembali kondisi ekonomi masyarakat maupun untuk
penataan lingkungan perumahan atau permukiman kumuh. Selain itu
diharapkan forum ini bisa memfasilitasi BKM agar dapat melakukan
komunikasi hasil maupun proses pelaksanaan NUSSP, PNPM/P2KP dan
program lainnya, " tutur dia.
Kepala Bappeda Lamongan Ismunawan melalui Kabag Humas dan Infokom Aris
Wibawa dalam keterangannya di tempat terpisah menyampaikan PNPM
Mandiri P2KP merupakan salah satu program untuk mengatasi kemiskinan
di perkotaan. Total dana PNPM Mandiri P2KP tersebut termasuk dana
sharing dari APBD Kabupaten. Rinciannya, dari APBN sebesar Rp.
4.528.000.000, sementara dana sharing dari APBD Kabupaten Lamongan
sebesar Rp 1.132.000.000. "Dana ini direncanakan pada seluruh desa dan
kelurahan pada kecamatan Lamongan dan Paciran sebanyak 37
desa/kelurahan. Sementara program tahun 2008 pada 25 BKM – Badan
Keswadayaan Masyarakat - 2008 yang tersebar di 15 Kecamatan dan sudah
terealisasi 100 persen, " ungkap dia.
Sementara Program NUSSP (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector
Project) atau Program Perbaikan Kualitas Lingkungan Permukiman tahun
2008 untuk 13 lokasi desa/kelurahan pada 9 kecamatan dengan realisasi
pendanaan APBD sebesar Rp 227.944.000 dan ADB (Asian Development
Bank)sebesar Rp 2.051.496.000. Sedangkan tahun 2007, untuk 16 lokasi
desa/kelurahan pada 15 kecamatan dengan realisasi pendanaan APBD
sebesar Rp 277.922.538 dan ADB sebesar Rp 2.239.800.000.
"Program fisik NUSSP ini berupa pembangunan infrastruktur permukiman
yang dalam pelaksanaannya melibatkan peran aktif masyarakat dan
dilaksanakan selama 4 tahun (2005 – 2008). NUSSP merupakan sebuah
upaya untuk peningkatan kapasitas, baik di tingkat Pemerintah maupun
melalui Keswadayaan Masyarakat dalam penyediaan perumahan yang layak
dan sehat. Dengan melakukan penataan lingkungan dan rehabilitasi
prasarana permukiman pengembangan mekanisme relokasi permukiman
masyarakat miskin yang lebih manusiawi, " kata dia.
Dipersembahkan oleh adam Pada 16.58 0 komentar
Kategori: Berita
Rabu, Februari 18, 2009
Disidang, Kabur, Ditangkap Lagi
Setelah seminggu menghirup udara bebas, terdakwa Achmad
Fauzi (53), yang kabur saat persidangan di Kantor Pengadilan Negeri Lamongan, Rabu (11/2), akhirnya berhasil diringkus kembali. Warga Desa Sembung Anyar Rt 4/2), Kecamatan Dukun, Gresik ini dibekuk anggota Reskrim Polres Lamongan saat main gaple di Pos Kamling Kelurahan Tempel Sukorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Selasa (17/2) malam.
Pesertadan penonton permainan gaple di Pos Kamling Kelurahan Tempel Sukorejo, sedikit terusiak saat kedatangan sejumlah orang asing sekitar pukul 21.00, kemarin. Terlebih bagi terdakwa Achmad Fauzi. Saat mengetahui ada petugas mendekatinya, ia ingin kabur.
Melihat buronannya kabur, polisi tidak ingin kehilangan jejak. Mereka terpaksa menghentikan pelarian terdakwa dengan tempakan. ''Setelah itu ia dibawa ke Lamongan,'' kata Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Sutopo, Rabu (18/2).
Setelah diamankan di Mapolres Lamongan, terdakwa Achmad Fauzi diserahkan keKasi Pidum Kejaksaan Negeri setempat, Nugroho. Sebab, saat kabur, terdakwa berstatus sebagai tahanan lembaga tersebut.
Kepada petugas, katanya, Acamad Fauzi mengaku terpaksa kabur dari rumah tahanan PN Lamongan, karena selalu bingung. Kebingungan itu karena orang tua dan saudaranya meninggal dunia serta istrinya yang sakit. Pada sidang pertama dan kedua ia tidak ingin kabur. Setelah kebingungan itu memuncak, pada saat ia menjalani sidang ke tiga ia ingin kabur. ''Itu pengakuannya,'' katanya.
Niat kabur itu kian terbuka, setelah terdakwa mendapat informasi dari temannya di lapas Lamongan, bahwa di kamar kecil tahanan PN Lamongan ada atap yang jebol. Berbekal informasi itu, terdakwa ingin newujudkan niatnya.
Ketika menjalani sidang ke tiga, terdakwa melilitkan sarung dalam celana. Dengan sarung yang disobek-sobek ini, ia dapat memanjat plafon dalam kamar kecil, lalu ke atap dan menyeberang ke kantor Depag, yang berada disamping kantor PN. ''Saat turun di Kantor Depag tidak ada yang mengetahui karena saat itu sedang ada shalat jamaah,'' aku Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Suitopo menirukan pengakuan terdakwa.
Pelarian terdakwa Achmad Fauzi berjalan lancar. Setelah turun di Kantor Depag, ia menuju belakang dan berhasil keluar dari lokasi kantor. Setelah itu ia menuju ke Jl Panglima Sudirman dan naik bus jurusan Babat. Saat turun dari bus, kaki terdakwa terkilir hingga bengkak.
Sebelum memasuki Jembatan Cincim Tuban, yang berbatasan dengan wilayah kota Babat, ia naik bus jurusan Jombang dan turun di Modo. Setelah itu, ia menuju rumah istri keduanya Muntamah, di Dusun Kalianyar, Desa Sidomukti, Kecamatan Pohbaru, Kabupaten Bojonegoro.
Tak lebih dari satu minggu, Achmad Fauzi berhasil ditangkap anggota Reskrim Polres Lamongan di Surabaya, sebelum sempat bertemua istri pertamanya Maftuqah, warga Bungah Gresik. ''Beberapa hari kemudian ia ke Surabaya dan akhirnya berhasil kami tangkap,'' katanya.
Sebelumnya, Penghuni dan pengunjung Kantor Pengadilan Negeri (PN) Lamongan gempar, Rabu (11/2). Mereka dikejutkan kaburnya Achmad Fauzi (53) terdakwa perkara penggelapan dan penipuan. Warga Desa Sembung Anyar Rt 4/2), Kecamatan Dukun, Gresik, ini kabur menjelang persidangan dirinya, dengan cara menjebol plafon plafon ruang tahanan setempat.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.32 0 komentar
Kategori: Krim
''Tertipu'' SB
Para pimpinan Pemkab dan Muspida Lamongan bisa dibilang ''tertipu'' Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagaimana tidak, dijadwalkan mampir ke kota ini, Rabu (18/2), ternyata batal. Padahal sudah dilakukan persiapan penyambutan di Makodim 0812.
Persiapan penyambutan presiden SBY sudah dilakukan di kota Lamongan, sejak pagi hari. Dari para siswa yang berjejer di tepi sepanjang Jl Panglima Sudirman hingga Makodim 0812 Lamongan. Ternyata, mereka hanya mendapat lambaian tangan dari sang presiden saja.
Diinformasikan sebelumnya, setelah menghadiri kegiatan di Tuban, Presiden SBY dan Ny Hj Ani Bamang Yudhoyono dijadwalkan mampir ke Kodim 0812 Lamongan. Rencana yang medadak ini, membuat semua pihak kelang kabut. Utamanya pihak Kodim, membuat persiapan secara kilat. Baik menyambut hidangan maupun, kebersihan dan pengecatan bangunan yang sudah luntur. Bahkan sempat gelar gladi bersih penyambutan.
Pemantauan dilakukan petugas untukmenyambut kedatangan presiden dari detik ke detik, yang sehari sebelumnya, sudah datang ke kota ini untuk meresmikan 100.000 perumahan di pusatkan di Perumahan Graha Indah Lamongan. Dijadwalkan presiden tiba di Makodim sekitar pukul 13.20.
Hampir semua pimpinan di kabupaten setempat datang ke loksi, sebelum presiden tiba. Termasuk bupati Masfuk, wabup H. Tsalits Fahami, ketua dewan H. Makin Abbas, Sekda H. Fadeli, Komandan Kodim 0812 Letkol (inf) Priyanto, Kapolres AKBP Imam Sayuti dan Muspida lainnya, termasuk para wartawan.
Begitu diketahui rombongan memasuki kota Lamongan, penyambutan di sepanjang jalan sudah dilakukan. Tapi sayang, sampai di depan Makodim, dari Mobil R 1 hanya melambaikan tangan dan bablas ke arah timur. ''Masak kemarin sudah dari sini sekarang akan ke sini (Lamongan) lagi,'' kata salah satu peserta penyambutan presiden SBY menjawab keraguannya sendiri.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.22 0 komentar
Kategori: Berita
Kuota Belum Turun, Jamkesmas Gunakan Saldo Tahun Lalu
Sampai dengan saat ini kuota Program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat) tahun 2009 untuk masyarakat miskin Kabupaten Lamongan
belum turun. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan
masyarakat miskin (maskin) tersebut digunakan saldo Jamkesmas tahun
lalu, yakni sebesar Rp 1.839.574.000. Seperti tahun lalu, program ini
baru akan turun sekitar bulan Agustus.
Belum turunnya kuota Jamkesmas tersebut diakui Kadinkes Lamongan M
Shohib melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa. Menurutnya meski
kuota 2009 belum turun, masyarakat tidak perlu khawatir. Karena masih
ada saldo kuota Jamkesmas tahun lalu yang bisa digunakan. Selain itu,
kata dia, Pemkab Lamongan juga telah mengalokasikan sejumlah Rp 250
juta dana untuk mengkover masyarakat Lamongan yang tidak masuk
database Jamkesmas lewat Program Jamkesda. Dana yang bersumber dari
APBD Lamongan ini bisa untuk mengkover 20 ribu masyarakat miskin.
"Kelebihan dana atau saldo Jamkesmas tersebut masih tetap melekat di
masing-masing Puskesmas penerima. Pada tahun 2008 sudah ada instruksi
dari pemerintah pusat bahwa saldo kuota tahun lalu akan diperhitungkan
pada penerimaan kuota tahun berikutnya. Sehingga seandainya sampai
dengan nanti turunnya kuota 2009 masih tersisaa dana Rp 1 miliar, maka
kuota Jamkesmas 2009 akan dikurangi sejumlah saldo tersebut, " terang
dia.
Menurut Aris, tahun lalu, maskin yang menerima Jamkesmas (dulu
Askeskin) penerima Jamkesmas mencapai 434.383 orang dengan nilai dana
mencapai Rp 3.400.972.000. " Sisa dana alokasi tahun 2007, mencapai Rp
1.811.624.000, sementara formulasi tahun 2008 sebesar Rp 5.212.596.000
sehingga alokasi dana yang disalurkan Rp 3.400.972.000. Dana ini
kemudian dibagi untuk 33 Puskesmas yang ada melalui Surat Keputusan
Dinkes dengan mempertimbangkan jumlah penduduk miskin, tingkat
utilisasi (rawat inap) dan sisa dana tahun lalu. Sementara alokasi
tahun 2007 digunakan untuk 418.202 jiwa atau 111.809 rumah tangga
miskin dengan nilai dana Rp 3.385.446.000, " papar dia.
Dalam SK Menkes Nomor 483/Menkes/SK/V/2008 tentang Penerima Dana
Program Jamkesmas TA 2008 (tahun lalu), dana program Jamkesmas di
Puskesmas dan jaringannya digunakan untuk delapan kegiatan. Yakni
kegiatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP),
pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama RITP), pelayanan
persalinan, pelayanan spesialistik, pelayanan gawat darurat, pelayanan
rujukan gawat darurat dan dukungan manajemen Puskesmas.
Dengan melihat angka Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008
(PPLS08) oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Lamongan yang menunjukkan
terjadinya penurunan rumah tangga miskin (RTM), dimungkinkan akan
terjadi penurunan alokasi kuota Jamkesmas 2009. Pendataan kemiskinan
pada September hingga Oktober 2008 tersebut menyebutkan terjadi
penurunan RTM Lamongan dari sejumlah 111.809 RTM pada tahun 2005,
turun drastis sebesar 24,04 persen menjadi "hanya" 84.930 KK pada
tahun 2008. Penurunan terbesar sebesar 45,22 persen terjadi di
Kecamatan Sukorame, yakni dari 1.539 KK pada 2005, turun menjadi 843
KK pada 2008.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.20 0 komentar
Kategori: Berita
Selasa, Februari 17, 2009
Di Lamongan, SBY ''Dihadang'' PMII
PMII Hadang SBY di Lamongan
Ancaman mahasiswa yang tergabung dalam PMII Lamongan, menggelar aksi saat kehadiran presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, benar terbukti, Selasa (17/2). Tapi sayang, para mahasiswa ini keburu bubar, sebelum SBY tiba di kota ini.
Para mahasiswa bergerak dari Jl Kinameng menuju Jl Soewoko, sekitar pukul 11.00. Di sepanjang perjalanan dan dalam pengawalan ketat aparat keamanan, mereka menyampaikan orasi politik, utamanya tentang isu di Lamongan. Turut hadir ditengah-tengah peserat aksi yang dilokalisir dengan batas tali raviyah ini Ketua PC PMII Lamongan Ainul Abid.
Sampai di perempatan Jl Kombespol Duriyat, mereka diblokir puluhan aparat kepoisian lengkap dengan pentungan. Sehingga, para pelaku aksi terpaksa berhenti di jalan dekat Mapolres setempat. Di tempat ini mereka menyampaikan orasi politiknya.
Dalam aksinya mereka menolak arogansi dan otoriter Pemkab Lamongan. Terhadap dugaan KKN di Pemkab setempat, para mahasiswa menuntut presiden adanya pengusutan praktek tersebut dan agar datangkan tim KPK di Lamongan.
Menyikapi isu nasional, mahsiswa memperingatkan SBY agar tidak menggunakan uang rakyat untuk kampanye. Mereka juga menolak politisasi kebijakan Negara. Kelangkaan pupuk, juga menjadi tuntutan mahasiswa.
Untuk bidang pendidikan, mereka minta pesiden untuk cabut UU BHP (komersialisasi pendidikan), karena masyarakat belum siap. ‘’Sejahterakan ekonomi rakyat. Jangan menggunakan uang rakyat untuk kampanye Pilpres 2010,’’ kata Riagus Sholiqin Nusantara, Korlap ujuk rasa tersebut.
Aksi para mahasiswa tidak bisa bertahan lama. Baru orasi sekitar satu jam, mereka membubarkan diri, sebelum SBY datang di Lamongan sekitar pukul 13.30.
Dipersembahkan oleh adam Pada 19.13 0 komentar
Kategori: Berita
Resesi, SBY Minta Warga Tak Resah
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono minta masyarakat tidak risau terhadap resesi dunia. Pasalnya, situasi perekonomian itu sudah teruji, tidak berdampak serius terhadap pasar domestik. Ini tersirat dari pernyataannya saat meresmikan 100.000 rumah sehat sederhana (RSH) yang dipusatkan di Perumahan Graha Indah Lamongan, kemarin.
Dalam sambutannya, SBY minta warga tidak cemas terhadap resesi dunia. Menurutnya, banyak negara yang gulung tikar dari pada yang bisa bertahan dari situasi tersebut. Dicontohkan negara Singapura, pertumbuhan ekonominya jatuh, akibat situasi tersebut.
Gulung tikarnya negara-negara dalam menghadapi krisis ini, kata dia, karena pasar mereka megandalkan negara lain. Ketika tidak ada pembeli, maka berpengaruh pada pasar mereka.
Di Indonesia, katanya, mengandalkan pasar dalam negeri. Sehingga, ketika dunia dilanda resesi, maka pasar di Indonesia masih bisa terkendali. ‘’Bahkan pertumbuhan perekonomian kita bisa bertahan pada situasi tertentu,’’ ungkapnya.
Menghadapi situasi perekonomian dunia ini, presiden SBY mengajak warga dan jajarannya untuk memperkuat perekonomian. Sebab dengan memperkuat sektor pertanian, ketika dunia dilanda krisis, pangan Indonesia bisa bertahan. ‘’Mari infra struktur perekonomian kita kelola secara baik-baik,’’ ajaknya.
Dalam acara peresmian 100.000 rumah itu, SBY mengucapkan banyak terima kasih pada REI. Pasalnya ia berkeyakinan, bila hanya mengejar untung besar, REI tentunya memburu pembangunan rumah untuk kelas menengah keatas.
Ternyata REI bersedia membangung perumahan untuk kelas menengah ke bawah. ‘’Karena itu kami ucapkan banyak terima kasih pada REI,’’ katanya.
Lebih tegas lagi, dalam memperbaiki rodah pemerintahannya, ia mengajak untuk perang melawan koruptor. ‘’Korupsi usir ke laut sana, agar uangnya bias dipergunakan untuk pendidikan, kesehatan dan lainya,’’ katanya.
SBY juga minta Pemda mulai membangun perumahan untuk masyarakat menengah ke bawah. UU Nomor 38 Tahun 2007, katanya, memberi jalan pihak Pemda untuk melakukan pembangunan perumahan.
Undang-Undang yang ia tandatangani ini merupakan suatu jalan agar Pemda untuk pembangunan perumahan rakyat menengah ke bawah.
Pada kesepatan itu, SBY merespon semua masukan dari Menpera M. Yusuf Ansari, Ketua DPP REI Teguh Satrio serta GUbernur Jatim Soekarwo yang diberi waktu untuk menyampaikan sambutan
Hadir pada acara itu Menko Kesra Rizal Bakri, Menhub MS Ka’ban, Mensesneg Harta Rajasa, Mensek Kabinet Sudi Silalahi, Menpera Yusuf Ansari, Menteri PU Djoko Ermanto, panglima TNI Djoko Santoso, Kapolri Jendral Bambang Hendarso dan sejumlah pejabat lainnya.
Kehadiran presiden SBY disambut hangat dalam penjagaan ketat aparat keamanan. Selain di padati pelajar, sepanjang jalan Pendopo Lokatantra hingga lokasi acara, sekitar 3 km, juga dipadati tim keamanan.
Dipersembahkan oleh adam Pada 19.03 0 komentar
Kategori: Berita
Jumat, Februari 13, 2009
Kembangkan Kakap Putih Budidaya
Beberapa areal pertanian di Lamongan yang kerap kena air asin, membuat
tanah tersebut tidak dimungkinkan untuk ditanamai padi. Selain itu
udang vannamae yang sudah kerap diserang penyakit membuat Pemkab
Lamongan mencarikan solusi yakni dengan rencana pengembangan budidaya
ikan kakap putih.
Saat ini rencana budidaya ikan kakap putih ini diakui Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Mustakim Arif melalui Kabag Humas dan Infokom
Aris Wibawa masih dalam tahap pengembangan. Dan itupun nanti dalam
skala kecil di areal sawah tambak.
"Pengembangan budidaya ikan kakap putih di areal tambak ini memang
masih dalam tahap percobaan. Nanti setelah berjalan, masih akan
dihitung kelayakan ekonominya. Apakah dari biaya produksi memungkinkan
untuk diproduksi masyarakat secara`massal. Kalau hasilnya layak, tentu
akan disosialisasikan ke masyarakat. Seperti halnya dulu ketika awal
pengembangan udang vannamae yang habitat aslinya di air payau yang
sukses dikembangkan di air tawar oleh petani Lamongan. Ini merupakan
bagian dai usaha pengembangan bibit unggul bagi masyarakat, " ungkap
Aris.
Beberapa pengembangan bibit unggul perikanan yang berhasil
dikembangkan masyarakat Lamongan diantaranya budidaya ikan kerapu di
wilayah pantura, tepatnya di Desa Labuhan/Paciran dengan sistem
keramba di laut. Budidaya ikan jenis ini cukup sukses dikembangkan.
Bahkan empat tahun lalu mearih juara II nasional budidaya ikan kerapu.
Selain ikan kerapu, lanjut Aris, di pantura juga telah sukses
dikembangkan budidaya ikan kepiting khas yang di Lamongan lebih
dikenal dengan rajungan. Budidaya ini juga menggunakan sistem keramba
di laut.
"Rajungan pada usia satu hinga satu setengah bulan sudah mencapai
ukuran konsumsi, sehingga cukup singkat budidayanya. Sementara ini
bibit masih diambilkan dari alam. Yakni dari peranakan rajungan yang
menepi ke pantai saat air surut. Saat ini karena belum begitu banyak
dibudidayakan, pemasarannya masih sebatas ke restoran-restoran lokal.
Harganya juga cukup lumayan. Satu kilogram rajungan berisi sekitar
empat ekor dihargai Rp 40 ribu, " kata dia.
Dipersembahkan oleh adam Pada 19.26 2 komentar
Kategori: Berita
Terbitkan 33 Akta Adopsi
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lamongan siapkan kompensasi bagi
setiap kesalahan yang dilakukan petugas pelayanan mereka. Jika sampai
terjadi kesalahan pengetikan dalam dokumen akta kelahiran oleh
operator, maka pemohon tidak akan dikenakan biaya sama sekali.
Standar pelayanan dengan pemberian kompensasi ini dikatakan Kabag
Humas dan Infokom Lamongan Aris Wibawa sebagai bagian dari peningkatan
standar layanan kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Selain itu, sudah sejak 2006 lalu pengurusan akta lahir untuk usia 1
s/d 60 hari digratiskan.
Dengan berbagai peningkatan standard layanan tersebut, imbuh Aris,
terjadi lonjakan jumlah pemohon akta kelahiran di Lamongan. Pelayanan
ini juga nampaknya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencatatkan
setiap kelahiran ankanya.
"Pada 2004 silam, jumlah pemohon akta kelahiran baru ada 6.932
pemohon. Jumlah pemohon ini terus meningkat seiring peningkatan
pelayanan yang dilakukan. Pada 2007 jumlahnya naik menjadi 8.653
pemohon. Hingga pada 2008 lalu, jumlah pemohon melonjak diatas angka
10 ribu. Yakni mencapai 10.393 pemohon, " papar Aris Wibawa.
Peningkatan standard layanan ini menurut Aris juga dibarengi dengan
peningkatan kompetensi petugas layanan dengan mengikutsertakan pada
diklat pelayanan prima. Selain itu, untuk menyederhanakan dan lebih
mendekatkan layanan pada masyarakat, untuk proses layanan KTP dan
Kartu Keluarga sudah didelegasikan ke masing-masing kecamatan.
"Sepanjang tidak ada gangguan teknis seperti listrik yang padam, atau
hal lain diluar kemampuan, proses waktu penyelesaian penerbitan
berbagai akta catatan sipil dan kependudukan hanya memakan waktu satu
hingga dua hari. Meski saat ini kesadaran masyarakat untuk mencatatkan
setiap peristiwa kependudukannya baik lahir maupun mati sudah semakin
tinggi, saat ini sosialisasi terkait hal tersebut masih terus
ditingkatkan, " ungkap dia.
Ada enam Akta Catatan Sipil yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Lamongan. Yakni akta kelahiran, akta perkawinan, akta
perceraian, akta kematian, akta pengakuan dan pengesahan anak serta
akta pengangkatan anak/adopsi. Sampai dengan akhir 2008, ada sejumlah
33 akta adopsi yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Yang berhak mengesahkan proses adopsi memang pihak pengadilan negeri.
Namun setelah proses adopsi disahkan pengadilan, surat catatan
resminya tetap diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, "
pungkas Aris.
Dipersembahkan oleh adam Pada 19.24 0 komentar
Kategori: Berita
Rabu, Februari 11, 2009
Warga Lamongan ''Segel'' Pipa Petrokimia Gresik
Puluhan warga yang tergabung dalam Jaringan
Masyarakat Lamongan (JAMAL) menggelar aksi penyegelan pipa air bersih milik PT Petrokimia. Ini karena perusahaan pupuk di Gresik ini dinilai melakukan pelanggran kesepakatan dan tidak punya toleransi terhadap warga yang membutuhkan air bersih.
Aksi kali ini terpusat di lokasi Rest Area, tepatnya di Jalan Panglima Soedirman. Di lokasi depan Stadion Surajaya ini, mereka membentangkan spanduk ''penyegelan'' pipa yang menghubungkan dari tempat instalasi penjernihan air (IPA) di Desa Terpan, Kecamatan Babat hingga Gresik ini.
Orasinya, mereka protes tindakan Petrokimia, yang diduga kuat melanggar perjanjian dengan pihak Pemprop Jatim. Diam-diam, pabrik
pupuk di Gresik ini, menjual air yang disedot dari wilayah Lamongan ini ke PT Smelting, salah satu anak perusahaan Petrokimia. ''Padahal, sesuai perjanjian dengan Pemprop Jatim, air ini tidak boleh diperjualbelikan,'' katanya.
Anehnya, ketika warga Lamongan membutuhkan air, meski siap dengan pembelian, Petrokimia menolaknya dengan mentah-mentah, dengan dalih air initidak siap konsumsi.
''Padahal berdasarkan hasil uji leb air ini sangat layak pakai,'' Afandi, juga dari Jamal.
Sekedar diektahui, air yang difungsikan dan dijual Petrokimia ini, diambil dari Bengawan Solo. Sebelum siap pakai, air ini dijernihkan di Desa Terpan Babat dan disalurkan melalui pipa dari Babat-Deket. Kata lainnya, produksi air bersih ini lebih banyak memfungsikan wilayah Lamongan dari pada Gresik.
Keberadaan IPA di Desa Terpan dan jaringan pipa yang melintas di Lamongan milik Petrokimia ini tidak bermanfaat warga sekitar. ''Tapi kejamnya, ketika warga Lamongan sangat membutuhkan air bersih ini, pihak Petro tega menolaknya dengan mentah-mentah.
Tapi anehnya lagi, diam-diam Petro justru menjual air ini ke anak
perusahaan. Ini tindakan yang sangat tidak terpuji,'' kata pengunjuk rasa.
Koordinator aksi JAMAL, Nursalim mengatakan, penjualan air bersih dari babat oleh Petrokimia ini, memicu aksi keras warga Lamongan. ''Kami menuntut agar instalasi air ini ditutup total karena telah merugikan kami warga Lamongan,'' katanya.
Menyinggung tindakan Petrokimia yang menjual air ke ke PT Smalting, Nursalim mendesak aparat hukum untuk mengusut tuntas. Pasalnya, selain terjadi pelanggaran terhadap perjanjian dengan Pemprop Jatim, apa yang tengah dilakukan pihak Petrokimia ini syarat dengan tindak pidana korupsi.
Indikasinya, air bersih yang diambil dari wilayah Lamongan ini
dijual kepada perusahaan asing, tapi hasil penjualannya tidak dilaporkan kepada nefara. ''Apa ini tidak salah satu bentuk korupsi,'' katanya.
Aksi warga Lamongan ini sebagai jawaban atas kebengalan Petrokimia Gresik, atas jeritan warga Lamongan yang kekurangan air bersih. Aksi ini diakhiri dengan pemasangan spanduk ''penyegelan'' pada pipa Petrokimia Gresik, tepatnya di Stadion Surajaya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.28 0 komentar
Kategori: Berita
Disidangkan, Terdakwa Penipuan Kabur
Penghuni dan pengunjung Kantor Pengadilan Negeri (PN) Lamongan gempar, Rabu (11/2).
Sebab, mereka dikejutkan kaburnya Achmad
Fauzi (53) terdakwa perkara penggelapan dan penipuan. Warga Desa Sembung Anyar Rt 4/2), Kecamatan Dukun, Gresik, ini kabur menjelang persidangan dirinya, dengan cara menjebol plafon plafon ruang tahanan setempat.
Petugas PN dan Kejaksaan Negeri Lamongan kaget, saat sidang perkara penggelapan atau penipuan hendak dimulai. Bagaimana tidak, saat petugas ini memanggil terdakwa dalam perkara ini, Achmad Fauzi tidak kunjung keluar dari ruang Tahanan PN setempat.
Petugas terkejut saat mengetuk pintu kamar kecil dalam ruang tahanan terdakwa ini tidak ada jawaban. Karena lama tidak mendapat jawaban, petugas curiga. Mereka kemudian menjebol pintu.
Mereka terkejut saat berhasil menjebol pintu kamar kecil ini tidak
ada seorang pun di dalamnya. Mereka kian terkejut saat melihat ke atas, ternyata plafon bangunan ini jebol.
Diduga, seorang terdakwa dari 15 terdakwa yang mengikuti persidangan
pada hari itu, kabur saat antri menunggu giliran sidang. Sementara para terdakwa
lainnya dalam ruangn itu mengaku tidak tahu menahu teman seperjuangannya ini. ''Masak sekian banyak orang di dalam tidak tahu kaburnya dia (Achmad Fauzi,'' gerutu salah satu petugas setempat.
Petugas bersama pengunjung PN melakukan pemblokiran. Sebagian
petugas lainnya mengontrol ke atas plafon dan atap gedung. Dikawatirkan, terdakwa
bertubuh kurus kecil dan sudah beruban ini masih bersembunyi di atas bangunan.
Tapi, setelah gedung dan tempat di sekit5arnya diacak-acak, ternayat tidak ditemukan jejak Achmad Fauzi. Karena tidak ada terdakwa, maka sidang ketiga perkara ini dengan hakim Ervan Efendi dengan agenda pemeriksaan saksi ini terpaksa ditunda.
Hakim Ervan Efendi mengungkapkan, terdakwa Achmad Fauzi diancam pasal
372 dan 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan, dengan ancaman empat tahun.
Terdakwa yang ditahan sejak 15 Nopember 2008 ini didakwa melakukan penipuan dan penggelapan sepeda motor Suzuki Smash Nopol W 2881 XD Tahun 2008 milik Abdul Jalal Qusen warga Desa Perembunan, Kecamatan Sukodono-Sidoharjo. Kasus ini terjadi di Dusun Tawun, Desa Sidogembul, Kecamatan Sukodadi, 27 Juli 2008 lalu.
Disinggung soal kaburnya terdakwa ini, Ervan Efendi mengaku, pada sidang sebelumnya, terdakwa sempat mangkir. Saat disinggung soal penipuan dan penggelapan, sebagaimana yang didakwakan, terdakwa mengelak dikatakan melakukan tindak melawan hukum. Ini dilakukan, kata terdakwa sebagaimana ditirukan Ervan Efendi, karena ingin mengamankan kendaraan korban.
Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Lamongan Nugroho saat dikonfirmasi minta
terdakwa untuk menyerakan diri dalam waktu 1 x 24 jam. Hingga batas ini tidak
emnyerahkan diri, maka akan dilakukan pencarian.
Lebih jauh ia menyatakan, terdakwa Achmad Fauzi terlibat
berbagai kasus serupa. Atas kaburnya terdakwa ini, kata dia, tidak mengalami prubahan
terhadap BAP terdakwa atas kejadian ini. ''Sekarang kami juga sedang melakukan pencarian,'' katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.12 0 komentar
Kategori: Krim
UN Pakai Silang Penuh
Pada ujian nasional (UN) di Lamongan tahun ini akan kembali
menggunakan sistem silang penuh untuk penentuan pengawas ujian. Hal
ini dilakukan Dinas Pendidikan untuk mencegah terjadinya kecurangan
yang mungkin dilakukan. Setiap ruang ujian nantinya akan diawasi dua
orang pengawas.
Sampai saat ini, Dinas Pendidikan Lamongan masih menunggu hasil
verifikasi penentuan daftar nominasi tetap peserta UN 2009 oleh Dinas
Pendidikan Propinsi Jatim. Meski demikian dalam satu ruang ujian
nantinya direncanakan hanya akan diperuntukkan 22 siswa peserta ujian.
Sehingga akan mempermudah kerja guru pengawas.
Sesuai jadwal, UN tingkat SMP/MTs/SMPLB akan berlangsung pada 27-30
April 2009 dan UN susulan pada 4-7 Mei mendatang. Sedangkan tingkat
SMA/MA akan berlangsung pada 20 - 24 April dan UN susulannya pada 27
April - 1 Mei. Selanjutnya untuk SMALB mulai 20-22 April 2209 dan UN
susulannya 27-29 April 2009.
Menurut Kadinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur melalui Kabag Humas
dan Infokom Aris Wibawa, khusus untuk tingkat SMK yang juga harus
melaksanakan uji kompetensi keahlian sesuai jurusannya, ujian ini
sudah harus selesai dua minggu sebelum jadwal UN. Hal ini dilakukan
untuk memberi kesempatan siswa SMK mempersiapkan diri untuk UN teori.
"Untuk tingkat SMK uji kompetensi keahliannya memang harus diatur
sedemikian rupa agar tidak mengganggu persiapan UN teori. Karena ujian
praktek ini akan memakan waktu yang tidak singkat. Selain itu
seringkali ujian ini dilaksanakan di luar kota. Seperti untuk jurusan
perhotelan yang harus praktek di hotel yang layak, dan kebanyakan
dilakukan di hotel berbintang Surabaya. Demikian pula untuk jurusan
teknik mesin yang harus praktek di bengkel otomotif yang ada empat
jenis mesin berbeda, "
Meski secara resmi daftar nominasi tetap peserta UN belum selesai
diverifikasi, namun dari data Dinas Pendidikan yang ada, tahun ini
akan terjadi peningkatan peserta UN tingkat SLTP dan SLTA. Peningkatan
ini mencapai 1.169 siswa. Pada tahun 2008 UN di Lamongan diikuti
sejumlah 32.763 siswa sementara tahun ini akan diikuti sebanyak 33.932
siswa.
Dengan rincian, jumlah peserta UN tingkat SMP/Mts/SMPLB tahun ini
sebanyak 20.574 siswa, yakni 12.782 siswa SMP dan 7.787 siswa MTs.
Tahun lalu tingkat SMP diikuti 12.511 siswa dan 7.858 peserta siswa
MTs. Sementara peserta UN tingkat SMA/MA/SMK/SMALB jumlah pesertanya
mencapai 13.358 orang, yakni 6.427 siswa SMA, 3.523 siswa MA, dan
3.407 siswa SMK. 'Tahun lalu peserta UN tingkat SMA/MA/SMK/SMALB hanya
12.394 siswa.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.11 0 komentar
Kategori: Berita
Rabu, Februari 04, 2009
Kong-Kalikong Lelang Proyek di Lamongan
Lelang proyek di lingkungan Pemkab Lamongan di duga syarat dengan kong – kalikong. Indikasinya, penawar terendah ke lima bisa menjadi pemenang dan penawar terendah pertama dimasukkan dalam tong sampah. Ini bisa dilihat pada pengumuman Kantor Dinas PU Bina Marga, Rabu (4/2).
Rara rekanan di Lamongan mengeluh atas pelaksanaan lelang proyek di lingkungan Pemkab setempat. Pasalnya, lelang proyek di kabupaten ini terkesan syarat permainan dan jauh dari komitmen aturanya. ’’Panmitia tidak fair dan tereksan mementingkan kelompok tertentu, tentu saja yang dekat dengan penguasa,’’ kata Mustakim, salah satu rekanan di Lamongan.
Mustakim mencontohkan, paket proyek 10 dan 18, bagian dari belasan paket lelang yang disoal. Paket 10, yakni proyek pembangunan gorong-gorong di ruas jalan Sumberwudi-Maduran dengan Pagu 133,4 Juta.
Mustakim tidak habis pikir, kenapa lelang proyek ini bisa dimenangkan CV Bumi Asri yang menawar terendah ke lima, yakni dengan penawaran Rp 100.033.000,- Padahal di situ ada penawar terendah ke empat, kedua dan terendah kesatu CV. Dwi Bakti dengan penawaran Rp 85.500.000,-
’’Kenapa bisa dimenagkan yang nomor lima. Mestinya, penawar terenda dikonfirmasi dulu, kalau memang tidak layak baru diberikan ke yang terendah dibawahnya. Tapi ini tanpa konfirmasi terendah tiba-tiba dikasihkan nomor urut ke lima. Ini aturan dari mana,’’ katanya.
Pada dasarnya, lanjut Mustakim, semua perusahaan yang mengikuti lelang tersebut tidak memenuhi syarat. Bahkan, CV Bumi Asri pemenang pada paket 10 ini, tidak memenuhi salah satu syarat dari delapan syarat yang ada. Pada syarat nomor 8, katanya, CV Bumi Asri tidak memenuhi. Disebutkan syarat tersebut, rekanan harus memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di satuan instansi.
’’Lihat saja bagaimana pengerjaan proyek air bersih di Desa Wangen Kecamatan Glagah anggaran 2008. Proyek yang dikerjakan CV Bumi Asri telah mundur dan bahkan belum selesai. Padahal sekarang sudah tahun 2009. Bagaimana bisa dikatakan baik, kalau mengerjakan proyek tahun 2008 saja sampai sekarang belum selesai,’’ kata Mustakim.
Atas ketidak beresan ini, Mustakim menuding lelang di Dinas PU Bina Marga ini salah kaprah, semrawut dan berbahu KKN. ’’Kalau tidak KKN mestinya lelang ini berjalan fair play,’’ katanya.
Kasus yang sma juga menimpa pada proyek paket 18 juga mengalami nasib yang sama. Lelang proyek peningkatan jalan Sukorame –Kedungkumpul dengan pagu 345 juta, juga ditengarai adanya permainan. ’’Kasusnya sama dengan paket 10, hanya saya tidak punyai data CV mana sebagai pemenangnya,’’ kata Mustakim.
Atas permainan ini, Mustakim menuntut, agar lelang proyek di Dinas PU Bina Marga ini diulang lagi. ’’Agar fair play sesuai mekanisme yang ada dan berjalan adil,’’ pintanya.
Ketua panitia lelang Dinas PU Bina Marga Ghufron saat dikonfirmasi wartawan mengaku, pengumuman yang ditempel di salah satu sudut kantornya itu belum final. Sebab masih ada waktu sanggahan sampai besok (hari ini red).
’’Kami belum memutus siapa pemenang tender, karena masih menunggu sanggahan dari semua pihak termasuk para kontraktor. Kalau sampai besok (hari ini), tidak ada sanggahan, maka nominasi ada pengumuman itu sudah dikatakan sebagai pemenang,’’ katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 20.53 1 komentar
Kategori: Berita
Selasa, Februari 03, 2009
Terancam Banjir, Solo Vallay Akan Dioptimalkan
Ancaman banjir yang terus menghantui warga di sekitar Bengawan Solo tidak bisa dibiarkan begitu saja. Untuk mengatasi banjir ini, pemerintah kembali menggagas konsep Solo Valley. Penggagasan kembali konsep jamab belanda ini, terungkap saat Kepala Bakorwil Bojonegoro Setiadjit datang ke Lamongan, kemarin.
Kepada Bupati Lamongan H. Masfuk dan jajarran pemkab setempat lainnya, Setiajit mengajak Pemkab Lamongan untuk menggagas kembali konsep Solo Vallay. Konsep yang sudah dikembangkan sejak jaman Belanda ini, untuk mengatasi luberan air Bengawan Solo.
Selain untuk mengatasi luberan air atau banjir, Solo Vallay yakni
lembah yang berada di sepanjang Bengawan Solo juga untuk mengairi beberapa waduk yang ada disekitarnya. Untuk diketahui, Solo Valley di wilayah Bojonegoro dan Lamongan membentang sepanjang kurang lebih 170 kilometer.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kawasan Solo Vallay kini sudah banyak yang sudah alih fungsi. kawasan yang semula banyak difungsikan untuk luberan Bengawan Solo sudah difungsikan menjadi pemukiman warga. Ini bisa dilihat di wilayah kecamatan Laren, Lamongan.
Menanggapi ajakan Kepal Bakorwil Bojonegoro Setiadjit, bupati Masfuk menyambut positif. Sebab menurutnya, Solo Vallay memang salah satu cara untuk mengatasi banjir akibat luapan Bengawan Solo.
Hanya, sebegai pelengkap Babat Barrage, Masfuk minta, agar Kuro Barrage segera terealisir. Terealisasinya bendungan gerak ini, tidak hanya sebagai solusi untuk mengatasi banjir di wilayah Lamongan, Bojonegoro dan Gresik, tapi sebagai solusi pangan nasional.
Karena jika Kuro Barrage bisa terbangun, lanjut Masfuk, akan tersedia tandon air raksasa di Bengawan Solo sepanjang 67 kilometer, karena
melengkapi Babat Barrage. Bila ini terwujut, sangat membantu pertanian Lamongan yang merupakan lumbung padi terbesar di Jatim.
Turut acara ini Sekretaris Bakorwil
Djonatan Judianto dan Kabid Pemerintahan pada Bakorwil Sumarmi. Sedangkan selain bupati Masfuk, dari jajaran Pemkab Lamongan turut hadir Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli Asisten I, II dan III serta beberapa pejabat terkait seperti Kadinas Pertanian Kehutanan Djonot Subagijo dan Kepala Dinas PU Pengairan Heru Sanjoto.
Dipersembahkan oleh adam Pada 15.14 0 komentar
Kategori: Berita
Senin, Februari 02, 2009
Lamongan Siapkan Peralatan Banjir
Acaman luapan air Bengawan Solo membuat Pemkab Lamongan ketar-ketir. Sebelum ancaman ini menjadi kenyataan, mereka siap-siap melakukan penanggulangan. Ini setelah Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Lamongan turun lapangan, Senin (2/2).
Sekretaris Harian Satlak PB Lamongan, Imam Trisno Edy mengungkapkan, kondisi air Bengawan Solo di Lamongan bisa dibilang masih relatif aman. Pernyataan ini disampkan, setelah pihaknya melakukan sidak ke lapangan, kemarin.
Imam Trisno Edy yang juga Kepala Bakesbanglinmaspol ini, begitu mendengar air bengawan solo meluap, pihaknya sidak ke Sluis Kuro dan Babat Birage.
Hasil pemantauannya, air Bengawan Solo di Lamongan, sepanjang 67 Km, masih jauh dari bibir tanggul. Meski relatif aman, kata dia, masyarakat di sekitar tanggul sudah antisipai.
Kondisi air pada pukul pukul 16.00, katanya, di Babat ketinggiannya mencapai 767 phiscall, Plangwot Laren 550 phiscall, Karanggeneng 410 phiscall, Kuro luar 199 phiscall dan Kuro dalam minus 043 phiscall. Di empat titik ini dalam keadaan siaga III, terkecuali di Kuro yang masih siaga II.
Dari sidak ini juga menunjukan, alerm sistem aktif di kecamatan Glagah, belum berbunyi. ’’Ini berarti belum menunukan tanda bahaya,’’ katanya.
Antisipasi meluapnya air Bengawan Solo ini, pihaknya meningkatkan kewaspadaan. Bila pada awal Januari lalu dilakukan pemantauan tiga jam sekali, kini ditingkatkan menjadi satu jam sekali.
Guna antisipasi kemungkinan terjadi, pihaknya juga suda menyiapkan material berupa 10.000 glangsing, 150 lembar gedek guling ukuran 2x3 meter, 300 batang bongkotan, 100 batang kayu dolken, 75 lembar terpal ukuran 4x6 meter. ’’Material ini siap dikirim sewaktu-waktu dibutuhkan,’’ katanya.
Ditambahkan, pihaknya juga sudah mengonrol kesiapan untuk peralatan untuk pengungsian warga. Alat ini berupa 3 buah prahu karet, 1 genset 20.000 watt dan 7 buah genset 5.000 watt. Disamping itu, juga ada satu perahu di Dinas Sosial dan 10 tenda pleton. ‘’Alat ini bisa difungsikan untuk pengungsian,’’ katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.13 0 komentar
Kategori: Berita
Tiduri Janda Kempling, Kades Diadili
Warga Desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio marah. mereka nggeruduk kantor Kecamatan setempat, Senin (2/2). Mereka mendesak camat untuk mengadili, Sumarno (42) Kades setempat. Sebab, mereka menganggap pimpinan desa mereka ini amoral, karena diduga ‘’meniduri’’ Lasmini (39) janda kempling yang juga warga setempat.
Puluhan warga Desa Gondang Lor mendatangi kantor Kecam,atan Sugio. Tampak turut dalam aksi ini Agung dan Subandi, anak dan saudara Lasmini. Dengan kata-kata keras, bahkan dengan menggunakan bahasa kotor, mereka menuntut camat untuk mengadili Kades Gondang Lor Sumarno. ‘’Kami minta ia diproses sesuai hukum yang berlaku,’’ pinta Agung.
Camat Sugio Harsono didampingi Muspika, saat menerima warga Desa Gondang Lor tidak bisa mengabulkan permintaan warga. Pasalnya, dalam laporan warga ini, tidak dibubuhi tandatangan pihak pelapor dan saksi.
Oleh karena itu, camat Harsono minta warga untuk melengkapi tandatangan yang dibutuhkan tersebut. ‘’Kami akan proses ini bila ada tandatangan pelapor dan para saksi,’’ cetusnya.
Disampikan warga, pihaknya tidak bisa menahan kedatangannya ke kantor Kecamatan Sugio, untuk melaporkan Kades Sumarno. Pasalnya, pada Selasa (28/1), sekitar pukul 23.00, Kades Sumarno yang sudah berkeluarga ini, kepergok warga setempat meniduri Lasmini, janda kempling desa setempat, di warungnya.
Sebelumnya, warga sudah mengindikasi kejadian di warung pada area Wisata Waduk Gondang ini. Setelah kecurigaan ini cukup kuat, warga mengepung warung Lasmini. Saat warga sudah siap, datang Agung, anak Lasmini yang saat itu pulang dari bermain, jelang tengah malam.
Saat anak janda cantik ini mengetuk pintu, ternyata pintu tidak segera dibuka. Sekitar lima menit kemudian, pintu terbuka. Dan, Kades diketahui warga kabur lewat pintu belakang, yang akhirnya tertangkap warga.
Pimpinan desa ini akhirnya diseret ke pos keamanan. Saat terdesak, Kades mengaku hanya sekedar melihat televise. ‘’Masak melihat TV membelakangi TV,’’ celetuk warga setempat dalam aksi di kantor Kecamatan Sugio itu.
Tidak berkutik, Kades Sumarno berpamit ingin kencing. Tapi setelah diizini warga, Sumarno kabur dan sampai kemarin belum juga kelihatan batang hidungnya. ‘’Karena itu, ia harus diadili,’’ kata warga.
Dipersembahkan oleh adam Pada 17.01 0 komentar
Kategori: Krim
Minggu, Februari 01, 2009
Lamongan Terancam Banjir
Meluapnya air di kawasan hulu Bengawan Solo, membuat kawasan Lamongan ketar ketir. Pasalnya, mereka juga dalam ancaman amukan air di bengawan terpanjang di pulau Jawa ini. Bahakan Lamongan kini pada posisi siaga III.
Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Laren mengaku sudah ketar-ketir. Mereka takut, bengawan Solo yang ada di desa mereka melubar. Ketakutan ini kian menjadi, setelah melihat perkembangan air di Bengawan Solo. ‘’Kami was-was karena air bengawan selalu naik,’’ kata sala satu warga Desa Centini, Kecamatan Laren, Minggu (1/2).
Ungkapan yang sama juga disampaikan Wakil kepala sekolah SMP Negeri 2 Laren, Yusro. Melihat perkembangan air bengawan Solo yang kian merangkak naik, membuat pihatnya kemas-kemas. Mereka takut, air tiba-tiba merendam sekolahan mereka.
Sebab,pada musim banjir tahun lalu, sekolahan mereka terendam air hingga 2,25 meter. ‘’Makanya sebelum terendam, komputer-komputer di sekolahan kami kemasi, agar sewaktu-waktu air datang peralatan ini sudah pada situasi aman,’’ kata dia.
Sebelumnya, mereka sudah merasa lega. Pasalnya tanggal 1/1, yakni puncaknya banjir melanda sekolahan mereka dan kawasan Laren pada umunya tahun lalu, sudah terlewati. ‘’Tapi ketika tanggal itu sudah terlewati, tiba-tiba air Bengawan mulai merangkak,’’ kata Yusro.
Bukan hanya SMP Negeri 2 Laren, kata dia, sejumlah lembaga pendidikan juga merasakan situasi yang sama. Diantaranya Toriqul Hidayah Desa Duri Kulon serta lembaga pendidikan di Desa Centini yakni MIN, SDN, Mima, MTs Toriqul Hidayah dan SMA NU.
Rusgianto, Camat Laren, sudah melakukan inspeksi di lapangan. Ia terjun ke lapangan begitu mendengar air Bengawan Solo meluap. Keterangannya, posisi air di Floodway (sudetan Bengawan Solo) di Desa Plangwot, Kecamatan Laren, berada diposisi 5,11 phiscall. Posisi ini, katanya, relatif aman bila disbanding posisi puncak banjir pada tahun lalu yang berada di posisi 6,40 phiscall. Sementara air di Babat berada di posisi 7,48 phiscall yang pada puncak banjir tahun lalu berada di posisi 9 lebih phiscall. ‘’Laren sekarang masih siaga III,’’ kata dia.
Walaupun terbilang aman, pihaknya tidak mau menganggap enteng. Karena itu, pihaknya memerintahkan semua Kades di wilayahnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan, utamanya bagi Kades yang desanya dilalui Bengawan Solo.
Ditanya lebih jauh, pihaknya mengaku ada tiga titik tangkis Bengawan Solo di wilayahnya yang perlu diwaspadai, yakni di Desa Bulutigo, Keduyung dan Mojoasem. Pihaknya sudah memerintahkan petugas dari UPT Kecamatan Laren untuk berjaga di tiga titik ini.
Bukan hanya itu, lanjut Rusgianto, untuk antisipasi banjir di daerah perbatasan, pihaknya suda melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Koordinasi ini dilakukan, karena pihaknya tidak ingin tangkis di Desa Tegalrejo yang sudah dibenahi, jebol lagi.
Sekedar untuk menginga kembali, banjir di wilayah Kecamatan Laren Lamongan tahun lalu, disebabkan jebolnya tangkis Tegalrejo. Karena dalamnya banjir saat itu, sehingga rumah di kawasan ini hanya terlihat atapnya dan pohon pisang hanya terlihat daunnya. ‘’Kalau tangkis Tegalrejo ini jebol lagi, ya wilayah kami amblas lagi,’’ kata Rusgianto.
Dipersembahkan oleh adam Pada 15.44 0 komentar
Kategori: Berita
Tak Ada Anggaran, Panwaslu Lamongan Hutang
Meski sudah dilantik sejak dua bulan yang lalu, ternyata Panwaslu Lamongan belum mendapat anggaran. Untuk menjalankan pekerjaan, lembaga pengawas pemilu ini terpaksa hutang.
Sejak dilantik dua bulan lalu, Panwaslu Lamongan belum mendapat kucuran dana. Padahal, menurut aturan, lembaga ini ditopang dana dari pusat dan daerah. ‘’api sayang sejauh ini kami belum menerima dana dari pemerintah,’’ kata Ketua Panwaslu Lamongan, Mustakim Choirun, Minggu (1/2).
Kata dia, Panwaslu Lamongan sudah mengerjakan berbagai tugas yang tidak bisa ditunda. Tugas yang tidak bisa ditunda, utamanya pembentukan Panwascam, di 27 kecamatan, berbagai pekerjaan lainnya.
Untuk menyelesaikan tugas ini, pihaknya terpaksa harus kerja lembur. Tentu saja ini menguras dana puluhan juta. Sementara di sisi lain, Panwaslu belum ada anggran sama sekali.
Karena tidak ada anggaran, lanjut dia, Panwaslu terpaksa hutang sana sini. ‘’Bila menunggu cairnya anggaran dari pemerintah, kita tidak bisa bekerja, karena itu harus hutang-hutang,’’ terangnya.
Ditanya soal anggaran, Mustakim mengaku, Panwslu sudah dianggarkan dari pemerintah pusat. Ini karena Panwaslu merupakan sebagai lembaga yang harus ada demi terselenggranya Pemilu.
Jika anggaran dari pusat ini masih kurang, lanjut dia, pemerintah daerah harus mencukupinya. ‘’Jadi ada dua angran dari pusat maupun daerah,’’ katanya.
Sejauh ini, pihaknya sudah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hanya, sejauh ini anggaran yang diajukan oleh Panwaslu ini belum cair. ‘’Bagaimana bisa membayar hutang – hutang Panwaslu, kalau anggran dari pusat maupun dari daerah ini belum cair,’’ katanya.
Sementara itu, kian mendekatnya pelaksanaan Pemilu 2009 ini, maih banyak kebutuhan Panwaslu yang masih belum tercukupi. Tentu saja, itu semua juga membutuhkan anggaran. ‘’Kami tidak ingin pekerjaan Panwaslu ini tersendat hanya karena karena anggaran, karena itu pemerintah harus memikirkannya,’’ katanya.
Dipersembahkan oleh adam Pada 15.36 0 komentar
Kategori: Berita