Luapan air Bengawan Solo memperparah banbjir di Lamongan. Setidaknya, 408 rumah di bantaran sungai terpanjang di pulau Jawa ini tergenang air. Banjir ini melengkapi banjir di kawasan ''Terminal Air'' di kabuaten ini yang merendam ratusan rumah.
Warga di bantaran Bengawan Solo sudah panik sejak kemarin, saat sungai di depan mata mereka mulai merangkak naik. Jelang mal;am, mereka kian panik, utamanya warga di Desa Truni, Kecamatan Babat. Sebanyak 225 rumah dari 443 rumah di desa ini terendam air, sekitar pukul 23.00. Tragisnya, rendaman air di desa ini mencapai 1-1,3 meter.
Jeritan juga dilakukan warga bantaran Bnegawan Solo di Kecamatan Laren. Sebanyak 8 desa di kecamatan ini terendam air sekitar pukul 03.00. Rendaman mencapai 10-40 cm. Delapan desa itu yakni Desa Plangwot, Bulutigo, Siser, Keduyung, Centini, Duri Kulon, Laren dan Pesanggrahan. Banjir juga merendam MIM Desa Plangwot.
Camat Laren Rusgianto yang selalu memantau perkembangan banjir di wilayahnya menjelaskan, air sudah menggenangi 408 rumah penduduk yang ada di bantaran Bengawan Solo. Selain itu, air juga merendam lembaga pendidikan MIM Desa Plangwot. Rendaman air terhadap rumah pada delapan desa itu mencapai 10-40 cm. Delapan desa itu yakni Desa Plangwot, Bulutigo, Siser, Keduyung, Centini, Duri Kulon, Laren dan Pesanggrahan.
Guna antisipasi lebih lanjut, pihaknya memerintahkan semua jajaran, termasuk para kades untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. ‘’Kami meningkatkan kewaspadaan untuk antisipasi kemungkinan yang terjadi,’’ katanya.
Banjirnya kawasan di bvantaran Bengawan solo ini, menambah jumlah korban banjir di Lamongan. Sebelumnya, ribuan rumah di Kecamatan Glagah Karangbinangun, Turi dan Kalitengah juga sudah terendam.
Banjir di kawasan ‘’Terminal Air’’ ini karena hujan deras dari wilayah selatan Lamongan yang merupakan dataran tinggi. Air hujan bermuara di kawasan ini, tanpa bisa membuang ke Bengawan Solo yang posisi airnya lebih tinggi.
Data di Kantor Satkorlak PB Lamongan menunjukkan, banjir di kabupaten ini genangi 39 desa pada 8 kecamatan. Rumah yang btergenang air mencapai 2.954 rumah berpenghuni 11.816 jiwa. Sepanjang 16.670 km jalan desa dan 3 km jalan lingkungan serta 15 km jalan kabupaten juga mulai terendam. Lembaga pendidikan meliputi 1 TK, 10 SD, 9 MI, 1 MTs, 1 SMA dan 1 MA. Kemudian 5 masjid, 3 mushola dan 1 ponpes juga terendam air. Sedangkan tambak yang terendam sejumlah 4.500,6 hektar.
Atas musibah ini, Hari ini Wabup Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli bersama Kepala Bakesbanpol dan linmas Imam Trisno Edy sidak ke lokasi banjir. Mereka menelusuri Kali Blawi Karangbinangun. Pada kesempatan itu, rombongan ini memberikan bantuan 159 paket sembako ke Kecamatan Kalitengah, 486 paket ke Kecamatan Karangbinangun dan 225 paket sembako ke Kecamatan Glagah. (ka)
Data di Kantor Satkorlak PB Lamongan menunjukkan banjir sudah genangi 8 kecamatan dan 39 desa. 2.954 rumah dan 11.816 jiwa. 16.670 km jalan desa dan 3 km jalan lingkungan serta 15 km jalan kabupaten. 1 TK, 10 SD, 9 MI, 1 MTs, 1 SMA dan 1 MA. Kemudian 5 masjid, 3 mushola dan 1 ponpes. Tambak yang terendam sejumlah 4.500,6 hektar.
Kecamatan Pucuk meliputi desa pucuk, kesambi, warukulon, waruwetan, plososetro, Ngambeg dan padengan ploso. Rumah yang tergenang 1.094 rumah. Kecamatan Kalitengah meliputi desa bojoasri, blajo, gambuhan, tiwet, jelacatur, sumosari, mungli, lakrejo, pucangtelu dan pucangro dan 470 rumah. Kecamatan turi meliputi desa putat kumpul, kemlagilor, pomahan janggan, kepudibener dan bambang dan 478 rumah.
Kecamatan karangbinangun meliputi desa waruk, sukorejo, karanganom, ketapangtelu, blawi, sumowinangun dan branggayam dan 486 rumah.kecamatan glagah meliputi desa soko, morocalang, pasi, gempolpendowo, ruyungmuki, margoanyar dan 205 rumah. Kecamtan deket meliputi desa sidomulyo, laladan, weduni dan tukkerto dan 221 rumah.
Hari ini Wabup Tsalits Fahami dan sekkab Fadeli bersama Kepala Bakesbanpol dan linmas susuri kali blawi karangbinangun. Mereka berikan bantuan yang disalurkan 159 paket sembako ke kalitengah, 486 ke karangbinangun dan 225 paket sembako ke glagah.
Kamis, Februari 26, 2009
Banjir Lamongan Kian Parah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar