Luapan air Bengawan Solo dan guyuran hujan, sebabkan banjir di Lamongan. Setidaknya, ribuan hektar sawah tambak, ratusan rumah dan beberapa kilo meter ruas jalan desa tergenang air.
Genangan air itu terjadi di wilayah yang biasa disebut ‘’Terminal Air’’ Lamongan. Daerah yang disebut kawasan terminal Air yakni Kecamatan Kecamatan Glagah, Karangbinangun, Deket, Turi, Kalitengah dan Karanggeneng.
Hanya saja, banjir kali ini terjadi di empat kecamatan yakni Glagah, Turi, kalitengah dan Karangbinangun.
Data di Satkorlak PB Lamongan menunjukkan, di Kecamatan Turi rumah yang tergenang air sebanyak 260 rumah dan 1 balai desa antara 5-15 cm, sekitar 606 hektar tambak tergenang dan jalan desa sekitar 2.150 meter. Di Kecamatan Glagah sebanyak 205 rumah tergenang. Sedangkan tambak yang tergenang mencapai 185 hektar lahan pertanian.
Kec Kalitengah sebanyak 311 rumah tergenang air sekitar 5-15 cm, 1.048 ha tambak pematangnya terendam air dengan kedalaman 10-45 cm. Sedangkan jalan desa yang tergenang air mencapai 170 meter dengan kedalaman 5-45 cm.
Di kecamatan Karangbinangun sebanyak 44 rumah tergenangi air sekitar 10 cm dan sekitar 24 hektar tambak mulai terendam air dan jalan desa sepanjang 750 meter. Banjir juga menggenangi 2 MI, 2 TK PAUD, 1 SD, 2 Mts dan 1 MA).
Pantauan di lapangan, genangan air ini diakibatkan guyuran hujan sejak beberapa hari lalu menerjang Lamongan. Air hujan dari wilayah selatan Lamongan, bias dibilang bermuara di wilayah Terminal Air.
Sementara, air di wilayah ini tidak bisa dibuang ke Bnegawan Solo, karena posisis airnya yang lebih tinggi. ‘’Sehingga kalau hujan ya semakin tinggi banjirnya, karena air akan berkutat di wilayah ini,’’ kata salah satu warga Karangbinangun,’’ kemarin.
Disamping wilayah Terminal Air, banjir juga terjadi di wilayah bantaran Bengawan Solo. Kasus ini terjadi di Desa Truni, Kecamatan Babat. Sedikitnya 20 rumah terendam air akibat luapan air Bengawan Solo.
Tampaknya bvanjir kian meluas. Pasalnya, bisa dipastikan, air Bengawan Solo akan terpusat di wilayah Lamongan. Bahkan air di Babat Berrage, di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Rabo 25/20) siang menunjukkan siaga 3, yaitu dengan ketinggian air mencapai 7,10 physcall. ‘’Ketinggian air yang terpantau sudah 7,10 meter sedangkan sebelumnya hanya 6,80 meter,’’ kata Subandi penjaga Babat Birrage, kemarin.
Rabu, Februari 25, 2009
Banjir Kembali Menerjang Lamongan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar