Meluapnya air di kawasan hulu Bengawan Solo, membuat kawasan Lamongan ketar ketir. Pasalnya, mereka juga dalam ancaman amukan air di bengawan terpanjang di pulau Jawa ini. Bahakan Lamongan kini pada posisi siaga III.
Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Laren mengaku sudah ketar-ketir. Mereka takut, bengawan Solo yang ada di desa mereka melubar. Ketakutan ini kian menjadi, setelah melihat perkembangan air di Bengawan Solo. ‘’Kami was-was karena air bengawan selalu naik,’’ kata sala satu warga Desa Centini, Kecamatan Laren, Minggu (1/2).
Ungkapan yang sama juga disampaikan Wakil kepala sekolah SMP Negeri 2 Laren, Yusro. Melihat perkembangan air bengawan Solo yang kian merangkak naik, membuat pihatnya kemas-kemas. Mereka takut, air tiba-tiba merendam sekolahan mereka.
Sebab,pada musim banjir tahun lalu, sekolahan mereka terendam air hingga 2,25 meter. ‘’Makanya sebelum terendam, komputer-komputer di sekolahan kami kemasi, agar sewaktu-waktu air datang peralatan ini sudah pada situasi aman,’’ kata dia.
Sebelumnya, mereka sudah merasa lega. Pasalnya tanggal 1/1, yakni puncaknya banjir melanda sekolahan mereka dan kawasan Laren pada umunya tahun lalu, sudah terlewati. ‘’Tapi ketika tanggal itu sudah terlewati, tiba-tiba air Bengawan mulai merangkak,’’ kata Yusro.
Bukan hanya SMP Negeri 2 Laren, kata dia, sejumlah lembaga pendidikan juga merasakan situasi yang sama. Diantaranya Toriqul Hidayah Desa Duri Kulon serta lembaga pendidikan di Desa Centini yakni MIN, SDN, Mima, MTs Toriqul Hidayah dan SMA NU.
Rusgianto, Camat Laren, sudah melakukan inspeksi di lapangan. Ia terjun ke lapangan begitu mendengar air Bengawan Solo meluap. Keterangannya, posisi air di Floodway (sudetan Bengawan Solo) di Desa Plangwot, Kecamatan Laren, berada diposisi 5,11 phiscall. Posisi ini, katanya, relatif aman bila disbanding posisi puncak banjir pada tahun lalu yang berada di posisi 6,40 phiscall. Sementara air di Babat berada di posisi 7,48 phiscall yang pada puncak banjir tahun lalu berada di posisi 9 lebih phiscall. ‘’Laren sekarang masih siaga III,’’ kata dia.
Walaupun terbilang aman, pihaknya tidak mau menganggap enteng. Karena itu, pihaknya memerintahkan semua Kades di wilayahnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan, utamanya bagi Kades yang desanya dilalui Bengawan Solo.
Ditanya lebih jauh, pihaknya mengaku ada tiga titik tangkis Bengawan Solo di wilayahnya yang perlu diwaspadai, yakni di Desa Bulutigo, Keduyung dan Mojoasem. Pihaknya sudah memerintahkan petugas dari UPT Kecamatan Laren untuk berjaga di tiga titik ini.
Bukan hanya itu, lanjut Rusgianto, untuk antisipasi banjir di daerah perbatasan, pihaknya suda melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Koordinasi ini dilakukan, karena pihaknya tidak ingin tangkis di Desa Tegalrejo yang sudah dibenahi, jebol lagi.
Sekedar untuk menginga kembali, banjir di wilayah Kecamatan Laren Lamongan tahun lalu, disebabkan jebolnya tangkis Tegalrejo. Karena dalamnya banjir saat itu, sehingga rumah di kawasan ini hanya terlihat atapnya dan pohon pisang hanya terlihat daunnya. ‘’Kalau tangkis Tegalrejo ini jebol lagi, ya wilayah kami amblas lagi,’’ kata Rusgianto.
Minggu, Februari 01, 2009
Lamongan Terancam Banjir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar