Kembali ditemukan penyakit aneh di Lamongan.
Setelah Diana Rahmawati, terserang tumor mata, kini
Musning (52) tetangga warga Desa Made, Kecamatan Lamongan
kota ini mengalami penderitaan yang hampir sama. Ya, tangan
kanan perawan tua ini membesar bak ''tangan gajah''.
Tangan kanan perempuan itu nyaris tidak berfungsi.
Bagaimana tidak, lima jarinya hingga lengan, ditumbuhi
daging liar. Sehingga jari-jemarinya tidak bisa difungsikan
sebagaimana lazimnya.
Meski tangan kananya nyaris tidak berfungsi, tapi
dia tidak mau berhenti. Dia tetap beraktifitas, sebagaimana
orang sehat. ''Dia tetap rajin menyapu halaman rumanya,''
kata salah satu warga setempat, Kamis (24/2).
Pengakuan Musning, gejala pembengkakan tangnannya
itu diketahui sejak usia 7 tahun. Saat itu, tangannya sudah
mulai gatal-gatal. Seiring perjalanan waktu, gatal-gatal
itu kian menjadi. Puncakanya, pada usia 20 tahun,jari-jari
Asmuning mulai membengkak. Lima jarinya seakan ditumbuhi
daging liar.
Keterangan lainnya menyebutkan, karena malu
berobat, sehingga daging liar itu kian tumbuh subur. Dan
kini bukan hanya di sekitar jari dan telapak tangan, tapi
hingga ke bahu.
Ketua PKK Lamongan Hj Mahduma Fadeli tak kuasa menahan rasa
ibah, begitu melihat Musning. Selain mencoba menghibur,
istri bupati Fadeli ini juga memberi santunan kepadanya.
''Ini jumlahnya tdak banyak, tapi dari sedikit ini
mudah-mudahan bisa bermanfaat,'' katanya saat menyerahkan
bantuan tersebut, Kamis (24/2).
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr M. Shohieb yang
baru mengetahui penyakit Asmuning mengaki tidak bisa
gegabah. Untuk mengobati Asmuning, pihaknya masih perlu
observasi.
Sekilas, pihaknya menduga, tangan Musning itu bisa
jadi akibat pembuluh dara terjepit. Hal ini dikarenakan
tulang yang patah akibat jatuh, tidak kembali sebagaimana
mestinya. ''Karena kami dengar dia pernah patah tulang
karena jatuh,'' katanya.
Meski bisa menduga, tapi pihaknya tetap akan melakukan
observasi. Dari observasi itu, lanjut dia, baru bisa
ditentukan langkah apa yang tepat untuk memgobatinya.
Soala biaya, menurunya, akan ditanggung oelh pemerintah
melalui dana jasmas. ''Termasuk biaya observasi ini,''
katanya.
Retinoblastoma
Kanker mata (Retinoblastoma) yang menyerang Diana
Rahmawati, (15) dinilai sangat aneh. Ini terungkap dari pernyataan
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr M Shohieb saat mendampigi rombonga
pengurus PKK setemat, saata mengunjungi Diana di rumahanya, Selasa
(22/2).
Ketua Tim Penggerak (TPPKK) Lamongan Mahdumah Fadeli
bersama wakilnya Nurul Hidayati Amar Saifudin merasa prihatin atas
penderitaan Diana. Karena itu pimpnan PKK lamongan ini minta keluarga
untuk tabah, seraya beriqtiar untuk kesemban Diana. ''Berdoalah agar
diberi kesembuhan oleh Allah,'' pinta Mahduma yang disambut
manggut-manggut oleh Diana.
Sebagai bentuk kepedulian pada warga, PKK Lamongan
memberi sejumlah bantuan. Bantuan itu diserahkan kepada Siti
Khoiriyah, ibu Diana. ''Ini hanya sedikit sebagai bentuk kepedulian
dari PKK,'' kata Mahdumah seraya menyerahkan banatuan tersebut.
Keprihatinan para pengurus PKK Lamongan ini bisa dipahami. Karena
kedua bolah matanya menumbul keluar, membuat matya kanan Diana tidak
berfungsi. Bukan hanya itu, karena tumbuh suburnya kanker itu,
sehingga pendengaran gadis tersebut terganggu. Itu pun belum cukup. Di
sebagian tangan dan bahunya kini sudah tumbuh benjolan.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr M. Shohieb saat mendampingi
rombongan PKK itu menyatakan, ada keanehan pada penyakit Diana.
Sekilas, bisa dibilang penyakit itu kanker mata atau retinoblastoma.
Kanker jenis ini menyerang pada anak-anak, ketika masih balita.
Biasanya, yang diserang hanya satu mata. ''Tapi yang terjadi pada
Diana pada kedua matanya,'' katanya.
Bisa jadi, kanker Dianba menyerang, ketika Diana ketika masih balita.
Indoikasinya, tanda-tanda itu muncul, ketika Diana menginjak usia 7
tahun. Saat itu, sudah disarankan pihak Dinas Kesehatan Lamongan untuk
dibawa ke Undaan Surabaya. Oleh pihak Undaan, Diana diminta untuk ke
RSUD dr Soetomo. Oleh pihak RS ini, penderita direkomendasi untuk
dioperasi. ''Karena takut, sehingga tidak jadi dioperasi,'' kata dr
Shoqieb, membeber ulang perjalanan Diana.
Karena tidak dioperasi, keluarga menempuh cara pengobatan alternatif
untuk kesembuhan Diana. Sekitar 5 tahun, keluarga tidak ada kontak
dengan Dinas Kesehatan, atas perkembangan apenyakit Diana.
Disinggung lebih lanjut, dr Shoqieb mengaku kanker Diana sudah parah.
Kini sudah dibuatkan rujukan agar Diana dibawa ke RSUD dr Soetomo
Surabaya. Soal biaya, menurutnya, semua akan ditanggung pemerintah.
''Kita menunggu kesiapan dari dr Soetomo untuk menerimanya,'' katanya.
Sebenarnya, tambah dia, kondisi Diana sangat delematis, tidak
dioperasi parah, dioperasi juga mengkawatirkan. Pasalnya, kanker
tersebut sudah menyerang otak. ''Nanti kita serahkan ahlinya (di RSUD
dr Soetomo Surabaya,'' katanya.
Terkait benjolan lain selain kedua mata Diana, menurut
dokter Shohieb, itu tidak ada kaitannya dengan kanker mata.
''Itu terpisah dan bisa saja benjolan itu dioperasi di sini
(Lamongan) katanya,'' katanya.
Senin, Februari 28, 2011
Penyakit aneh-aneh di Lamongan
Dipersembahkan oleh adam Pada 11.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar