Selasa, Januari 27, 2009

Nahdliyin Lamongan Inginkan Bupati NU


Warga nahdliyin Kabupaten Lamongan, tampaknya menginginkan bupati dan –wakil bupati pada Pilkada 2010 dari kelompoknya sendiri dan putra daerah. Ini terungkap dari hasil survey Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) setempat. Hasil survey ini dilounching di kantor PCNU setempat, kemarin.
Ketua PC ISNU Lamongan Afif Hasbullah mengungkapkan, survey yang menghabiskan dana puluhan juta ini dimulai Desember lalu, kepada 540 responden. Mereka terdiri dari pengurus cabang NU, pengurus MWC. Juga pengurus badan otonom (banom) NU yakni IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat tingkat PAC, pengurus Pondok pesantren serta warga NU secara umum.
Dari jumlah responden ini, katanya, sebanyak 405 responden yang mengembalikan quisioner dan 2 orang tidak bersedia memberi jawaban.
Responden yang masuk ini, kata Afif yang juga Rektor Unisda ini, secara umum responden menghendaki calon bupati dan wakil bupati dari warga NU. Ini terlihat, untuk posisi ini mengumpulkan 96,61 persen dan putra daerah mengunmpulkan 93,82 persen. ‘’Ini berarti warga nahdliyin memiliki espektasi yang tinggi terhadap adanya calon bupati dan wakil bupati yang berasal dari NU,’’ katanya.
Responden juga menghendaki NU secara organisatoris terlibat dalam melahirkan calon bupati, yakini 81,27 persen. Dan, hanya 6,97 persen yang tidak menghendaki. Para responden juga tidak menghendaki para kiai terlibat dalam politik praktis (pilkada) sebanyak 65,94 persen.
Dilihat dari kreteria calon bupati (dan wakil bupati), lanjut dia, responden menghendaki calon yang berwawasan agama-nasionalis sebanyak 71,51 persen, nasionalis 1,79 persen dan marhainisme 0 persen.
Tingkat partisipasi responden untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada Lamongan 2010 juga tergolong tinggi, yakni 92,23 persen. ‘’Hanya 0,60 persen yang tidak akan memberikan suaranyan karena beberapa alasan,’’ katanya.
Acara ini juga dihadiri Rois Suriyah PCNU KH Suudi Karim, Ketua PC NU KH Abdullah Maun, Wakil ketua H. Imam Trisno Edy, Sekretaris H. Hanafi Abbas.
Dalam sambutannya, KH Abdullah Maun mengungkapkan, survey tersebut merupakan bagian awal persembahan ISNU terhdap NU. Sehingga masih banyak lain yang harus dikerjakan oleh ISNU terhadap NU. Menyinggung hasil survey ISNU Lamongan, Kiai Maun secara tersirat mengingatkan, bahwa dalam membuat kebijakan tidak selamanya mendasarkan hasil survey. ‘’Kebijakan publik ini tidak harus tergantung hasil survey akademisi,’’ katanya.

0 komentar: