Lagi, PSB SMP di Lamongan Pakai UASBN

Sebagaimana pada tahun lalu, Penerimaan Siswa Baru (PSB) tingkat SMP Negeri di Lamongan akan menggunakan hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) SD/MI tahun ini turun.
Disampaikan Kahuman dan Infokom Lamongan, Aris Wibawa, dalam PSB tingkat SLTP nanti tidak ada lagi proses tes.
Sebab, Pemkab Lamongan mendasarkan PSB pada hasil UASBN SD/MI. Nilai UASBN SD/MI, katanya, nantinya PSB tingkat SLTP. ''Sehingga
saat PSB tingkat SLTP tidak ada lagi proses tes,'' kata dia, SElasa(13/1).
Hasil UASBN ini, katanya, tidak dipergunakan untuk menentukan kelulusan siswa. Untuk menentukan lulus dan tidaknya siswa SD/MI, katanya, ditentukan dari masing-masing sekolah penyelenggara pendidikan.
Sedangkan pelaksanaan UASBN SD/MI di Lamongan, kata dia, diselenggarakan pada 11 hinga 13 Mei mendatang. ''UNSBN untuk SD/MI tersebut belum digunakan sebagai instrumen lulus tidaknya siswa,melainkan diperuntukkan PSB,'' katanya.
Soal materi UASBN, menurut Aris ada tiga mata pelajaran (mapel). Tiga mapel itu yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Waktu pelaksanaan ujian susulan, menurutnya, masih menunggu
juklak dari Dinas Pendidikan Propinsi Jatim. ''Namun biasanya seperti
halnya tahun lalu, ujian susulan diselenggarakan satu minggu kemudian
seusai UASBN,'' kata dia.
Masih soal UASBN SAD/MI di Lamongan, lembaga pendidikan peserta UASBN SD/MI tahun ini dipastikan turun dibanding tahun lalu, dari 1.158 lembaga pada tahun 2008,kini tinggal 1.132 lembaga. Penurunan ini wajar terjadi mengingat adanya regrouping (baca : penggabungan) SD di Lamongan.
Bukan hanya lembaga, peserta UASBN kali ini juga mengalami penurunan.
Melihat UASBN di Lamongan tahun lalu, nilai tertingi sebesar 29,25 diraih
tiga siswa SDN Mojorejo III Kecamatan Modo.
Sedangkan untuk nilai rata-rata UASBN tertinggi per sekolah, ungkapnya, ranking pertama tahun lalu diraih SDN Deket Kulon III Kecamatan Deket. ''Mudah-mudahan nilai tertinggi tahun lalu dapat terlampaui,'' katanya.