Rabu, Januari 14, 2009

Harga Pupuk Organik Anjlok 100 Persen

Harga pupuk organik turun 100 persen. Dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 perkilogram. Karena itu, para petani di Lamongan disarankan beralih ke pupuk bebas kimia ini.

Harga pupuk organik turun 100 persen. Dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 perkilogram. Karena itu, para petani di Lamongan disarankan beralih ke pupuk bebas kimia ini.
Bila sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya harga pupuk organik sebesar Rp 1000 perkilogram, maka pada tahun 2009 ini turun menjadi Rp 500 perkilogram. Turunnya harga pupuk ini sesuai sesuai Pergub Nomor 158 Tahun 2008, tentang kebutuhan dan penyaluran serta HET pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian, tahun anggaran 2009.
Anjloknya harga ini, membuat harga pupuk organik jauh dibawah pupuk pada umumnya. Sesuai HET, harga pupuk Urea Rp 1.200, Superforce Rp 1.550, ZA Rp 1.050, Ponska Rp 1.750.
Dibalik turunnya harga pupuk organik ini, agar petani beralih ke pupuk bebas kimia ini. Sebab, selain harganya jauh lebih murah, dampaknya juga sangat positif terhadap kadar tanah. ‘’Karena itu, diharapkan para petani beralih ke pupuk organik,’’ kata Kahumas dan Infokom, Aris Wibawa, kemarin.
Sejauh ini, kata dia, kebutuhan pupuk di Lamongan masih belum tercukupi. Ini dikarenakan kuota pupuk, jauh dari kebutuhan. Dicontohkan pupuk Urea, dari kebutuhan sebesar 60.946 ton kuotanya hanya 58.090 ton.
Ditambahkan, kebutuhan pupuk Superforce sebesar 25.072 ton kuotanya hanya 17.000 ton, kebutuhan pupuk ZA sebesar 6.164 ton kuotanya 9.070 ton dan kebutuhan pupuk Ponska 14.366 ton kuotanya sebesar 14.236 ton. Sedangkan pupuk organic kebutuhannya tidak ditentukan, karena penggunaannya belum meluas, kuotanya sebesar 6.186 ton.
‘’Pemkab terus berupaya untuk melakukan penambahan kuota, agar kebutuhan pupuk di Lamongan bisa tercukupi,’’ katanya.

0 komentar: