Jumat, Desember 19, 2008

Pemkot Pekanbaru Berguru ke Lamongan


Dipimpin langsung oleh Wakil Walikotanya, Erizal Muluk, Pemkot
Pekanbaru Provinsi Kepulauan Riau kemarin melakukan kunjungan kerja ke
Kabupaten Lamongan. Lawatan tersebut dilakukan Pemkot Pekanbaru
terkait rencana mereka untuk membangun suatu kawasan wisata yang
professional.
        "Kami (Pemkot Pekanbaru) sudah mempunyai 14 hektar lahan dan sejumlah
dana yang siap digunakan untuk membangun sebuah kawasan wisata. Saat
ini kami juga sudah melakukan pembangunan beberapa infrastruktur
penunjangnya. Namun kami masih bingung untuk melangkah lebih jauh.
Terutama dalam hal investor pembangunan kawasan wisata itu sendiri, "
tutur Erizal Muluk.
        Begitu mendengar ada satu kabupaten yang sukses mengembangkan kawasan
wisata dengan menggandeng investor, lanjut Erizal Muluk, Pemkab
Pekanbaru tidak ragu-ragu untuk berkunjung ke Lamongan. "Kami butuh
gambaran gamblang sebelum melangkah lebih jauh. Jangan sampai nanti
proyek yang kami bangun ini tidak sukses. Karena itu kami tanya-tanya
dulu ke Bapak Bupati (Masfuk) yang sudah sukses kembangkan Wisata
Bahari Lamongan (WBL), " ungkap dia saat diterima di ruang kerja
Bupati Lamongan.
        Sementara Masfuk cukup antusias menyambut tamu dari Pekanbaru itu.
Dia tidak ragu-ragu membagi tipsnya mengembangkan WBL hingga menjadi
ikon wisata di Jatim. Menurut dia, kuncinya adalah bikin satu, fokus
dan professional. "Persoalannya adalah bagaimana kita bisa gaet
investor yang bukan hanya mau masuk tanamkan modalnya, tapi juga yang
mau kelola. Sebab kalau pengelolaanya diserahkan ke intansi
pemerintah, tidak akan bisa profesional. Kalau dulu WBL tidak dikelola
secara professional pada swasta, hasilnya tidak akan seperti saat ini,
" terang Masfuk yang baru saja menerima Satya Lencana Wirakarya
Pembangunan Bidang Pendidikan dari Presiden RI tersebut.
        Masfuk melanjutkan, sebenarnya posisi Kota Pekanbaru lebih mudah dari
pada Lamongan untuk menggaet investor. Karena Kota Pekanbaru didukung
lokasi yang strategis karena dekat dengan Singapura dan merupakan
kawasan perkotaan. Sementara Lamongan sebelum dibangunnya WBL hampir
tidak dikenal masyarakat luar kecuali karena ke-"Ndeso"-annya dan
sering dilanda banjir. "Sekarang WBL bisa dibilang telah menjadi harta
karun kita, " katanya.







0 komentar: