Selasa, Desember 16, 2008

Nora, Remaja Lamongan Berprestasi Internasional: Hanya Makan Mi Dan Kentang

Annora Marsha Sunparta, siswi Kelas 2 SMA Unggulan yang berhasil meraih medali perunggu pada ajang International Exhibition for Young Investors (IEYI) di Taiwan 24-30 September lalu, kemarin (selasa,16/12) diterima Bupati Lamongan di ruang kerjanya.


Keberhasilannya tersebut berkat temuannya yakni Communicator Helmed Based on Membrand Vibration atau 'helm komunikator berbasis getaran membran'.
Temuan tersebut merupakan karya Nora bersama dua siswa SMA Unggulan
BPPT Al Fattah lainnya yakni M Zimamul Adli, dan Puguh Sasi Rizky
Ramadhan. Pada ajang investor remaja internasional itu, mereka
berhasil menjadi lima terbaik pada seleksi nasional IEYI di Taman Mini
Indonesia Indah yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Namun Karena hanya memberangkatkan satu orang, maka Nora
sebagi ketua tim yang berangkat ke Taiwan.
Menurut Nora, meski presentasi harus dilakukan dalam Bahasa Inggris,
dia tidak mengalami kesulitan bahasa. Justru dari sisi dewan juri yang
menimbulkan kesulitan tersendiri.
"Jurinya berasal dari berbagai
negara, sehingga meskipun mereka berbahasa inggris, namun ada beberapa
dialek yang sulit dimengerti sehingga menyulitkan saya dan translator
saya untuk memahami kemauan dewan juri. Tapi Alhamdulillah semuanya
berjalan lancar, " tutur remaja berjilbab ini.
Temuan puteri dari pasangan Sunartun dan Suparto kelahiran 1992 lalu
ini, sebenarnya sederhana saja. Hanya mengutak atik helm standard yang
diberi membran dari bahan stetoskop yang biasanya digunakan dokter
kemudian diberi konektor sehingga pembonceng dan pengendara motor bisa
saling berkomunikasi saat kendaraan melaju.
"Ide awalnya dari pengalaman pribadi saya saat dibonceng ayah. Saat
dibonceng saya jadi sulit berkomunikasi. Selain itu, ayah harus
berkali-kali menoleh kebelakang ketika berbicara sehingga mengganggu
konsentrasi. Dari sinilah ide itu muncul. Dua helm pengendara dan
pembonceng dihubungkan dengan konektor, sementara yang berfungsi
sebagai penguat suara didalam helm adalah membrand dari stetoskop, "
terang dia.
Ada pengalaman menarik ketika Nora selama dua minggu di Taiwan. Karena
takut makanan di negeri tersebut haram, dia akhirnya hanya makan mi
dan kentang saja. "Selama dua minggu di sana berat badan saya langsung
turun dua kilogram karena hanya makan mie dan kentang saja. Dari pada
makan yang lain-lain, takutnya mengandung babi, " ungkapnya.
Selain Nora, Bupati Lamongan pada kesempatan tersebut juga menerima
Imam Ghozali. Tenaga Lepas Harian PPL (TLHPPL) Lamongan yang berhasil
menjadi juara II Pemuda Pelopor tingkat nasional 2008 bidang Teknologi
Tepat Guna. Imam Ghozali berhak tampil di tingkat nasional setelah
sebelumnya menjadi pemuda pelopor terbaik tingkat Jatim lewat karyanya
yang memfungsikan mikroba pengurai untuk pembuatan pupuk organik.
Dengan mikroba tersebut, pembutan pupuk organik menjadi lebih cepat
sekaligus meningkatkan kesuburan tanah. "Teknologi terapan ini sangat
mungkin untuk diaplikasikan di Lamongan. Karena harga mikroba ini akan
lebih murah dari yang ada di pasaran sehingga akan sangat membantu
petani Lamongan, " terangnya.
Sementara Masfuk menyatakan sangat bangga dengan prestasi yang diraih
dua warga kebanggan Lamongan itu. Menurutnya, dia sangat senang dengan
kreatifitas. Karena itulah langkah tepat untuk maju. "Teruskan
kreatifitas kalaian. Jangan takut untuk terus berkarya, " tutur dia.

0 komentar: