Senin, Desember 06, 2010

PASB bisa jadi percontohan


Pasar Agrobis Semando Babat (PASB) bisa menjadi model pengembangan untuk pasar-pasar tradisional lain di Indonesia. Ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI Mahendra Siregar saat mengunjungi PASB bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Fattah Jasin, Jum'at (3/12).

Didampingi Bupati Lamongan Fadeli dan Ketua DPRD Makin Abbas serta pejbat terkait lainnya, Mahendra blusukan ke PASB. Pada kesempatan tersebut dia berharap, dalam waktu yang tidak lama pasar ini bisa berkembang.
Bukan hanya itu, pasar ini juga diharap menjadi model bagi kemitraan yang efektif antara pemda dengan investor bersama pedagang yang didukung perbankan. ‘’Pusat tentunya akan memfasilitasi yang diperlukan untuk pengembangannya,’’ katanya.
Bukan hanya bisa beroperasi penuh, lanjut dia PASB juga agar dipertahankan kebersihan, kenyamanan dan keamannnya tentu pasar tradisional tidak akan kalah modernnya dengan pasar yang disebut modern. ‘’Pasar Agrobis ini bisa jadi model untuk pasar-pasar tradisional lainnya,’’ katanya.
Kepada tamkunya itu, bupati Fadeli membeberkan, dari 112 pasar desa di Lamongan, ada 48 unit yang sudah dibantu Pemkab Lamongan untuk peningkatan fasilitasnya. ‘’Tahun ini ada bantuan dari pusat Rp 5 miliar yang akan digunakan untuk mebangun pasar desa. Upaya ini bagian dari untuk membangun perekonomian masyarakat pedesaan,’’ katanya.
Ditambahkan Mahendra, pembangunan pasar di desa lebih dari sebagai upaya untuk melindungi desa. Tapi juga untuk meningkatkan perekonomian desa, karena di pasar desalah sebagai basis dari produksi, basis pertumbuhan wiraswasta yang sesungguhnya di level pedesaan.
Terkait program pembatasan BBM premium bersubsidi oleh pemerintah, saat ini sedang dimatangkan skema yang tepat. Terutama untuk mengatasi resiko persoalan transportasi dan logistik untuk perdagangan. Karena itu ada skema bagi kendaraab pelat kuning dan niaga bisa mendapat pengecualian. ‘’Penghematan subsidi premiun akan dimanfaatkan bagi yang betul-betul diperlukan, terutama untuk kelompok masyarakat yang memerlukan. Bukan pada mereka yang berhak,’’ pungkasnya.

0 komentar: