Kecelakaan maut akibat kereta api kembali terjadi. Diduga akibat penjaga pintu lintasan lalai, kereta api barang gasak tiga kendaraan bermuatan penuh. Akibat kejadian ini, sopir truk tronton Eksan Pamuji (40) warga desa Ngampel, Desa/Kecamatan Blora, meninggal di tempat kejadian.
Sebuah mobil tronton Nopol B 9073 ED dalam kondisi remuk, truk engkel Nopol H 1580 YC dan mobil trevel L 300 Nopol H 9224 YC, bereserakan di sekitar lintasan kereta api, beberapa meter dari Stadion Surajaya. Kecelakaan beruntun ini terjadi setelah tronton dilibas kereta api barang Nolok 20174, sekitar pukul 02.45. Sedangkan biji besi dan swike muatan mobil tersebut berserakan menjadi rebutan warga pada esok harinya.
Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti bersama Kasatlantas AKP Nuriyanto dan Kasatreskrim AKP Sutopo beserta anggota lainnya sibuk mengamankan dalam kejadian itu. Berkat pengamanannya, meski sempat macet, arus lalu lintas setempat terkendali lancar.
Informasi di tempat kejadian, saat kereta, dengan masinis Sugiono (51) dan asistennya Adira (50), keduanya dari Dipo Cepu, dari arah timur hendak melintas di lintasan setengah membentuk huruf ‘’S’’, tronton dan kendaraan lainnya di belakang dari arah barat, hanya sedikit mengurangi kecepatan. Kendaraan itu tetap yelonong tanpa menghiraukan kereta yang hendak melintas. Ini dikarenakan, palang pintu manual itu tidak menutup jalan raya yang menghubungkan Lamongan-Surabaya ini.
Saat tronton bermuatan biji plastik masuk ril kereta, kereta barang dari selatan itu menabraknya. Sedangkan mobil dibelakangnya yakni truk engkel yang bermuatan swike menabrak tronton dan mobil travel L 300 yang mengangkut 8 penumpang menabrak truk engkel.
Akibatnya, truk tronton terguling ke tepi jalan hingga beberapa meter. Sedangkan sopir Eksan Pamuji meninggal di tempat kejadian. A diduga tersambar kereta hingga sebagian tubuhnya keluar melalui kaca mobil yang dikendarai. Sedangkan keneknya, M Edi (50) selamat dari maut. Sementara biji besi yang diangkut tronton itu tumpah ke jalan raya.
Karena truk engkel menabrak tronton, sehingga meuatannya swike tumpah ke jalan. Sopir Sugianto (35) warga Desa Karangtengah, Kecamatan Winong, Boyolali mengalami patah tulang kaki. Sedangkan keneknya Wagiman (32) warga Dusun Gunung Pusar, Desa Gebyok, Kecamatan Mojogedek, Karanganyar mengalami luka pada pipi.
Mobil travel berpenumpang delapan orang yang menabrak truk engkel penumpangnya selamat. Hanya bagian depan mobil rusak dan sopirnya, Agus Riyadi asal Palang, Tuban mengami luka luka, karena tertimpa box berisi swike yang jatuh dari truk engkel.
Penjaga palang pintu lintasan setempat, Said (54) warga Desa Deket Wetan, Kecamatan Deket, mengaku mendapat telephon dari Stasiun Kereta Api Lamongan saat ada kereta mau melintas. Hanya, saat ditunggu beberapa saat kemudian, tidak ada telephon. Biasanya, kata dia, kalau kereta sampai pada Stasiun Duduk, Gresik ada petugas yang ngebel. Setelah ditunggu-tunggu tidak ada telephon, tiba-tiba kejadian ini terjadi.
Saat diperiksa petugas setelah kejadian, perangkat elektronik di pos penjagaan intasan itu, masih dalam on. ‘’Apapun yang terjadi saya yang salah,’’ kata Said mengakui.
Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti didampingi Kasatreskrim Polres Lamongan mengaku sudah mengaku dua saksi, yakni penjaga palang pintu lintasan kereta api, Said dan seorang saksi mata. ‘’Belum ada tersangka dalam kasus ini karena kami masih melakukan pemeriksaan,’’ katanya.
Kamis, Maret 05, 2009
Penjaga Pintu lalai ? Kereta Gasak Tiga Kendaraan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar