Kamis, Januari 15, 2009

Lomba Alumni KF Buta Aksara (Ibu-ibu PKK Santuni Roni)


Ada-ada saja yang dilakukan para kelompok belajar buta aksara. Setelah mendapatkan pembelajaran selama 6 bulan yakni Juli - Desember 2008 lalu, sebanyak 100 warga belajar mengikuti lomba keaksaraan fungsional (KF), Kamis (15/1).

Lomba yang bertempat di Dinas Pendiikan Kabupaten Lamongan tersebut dibuka Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Lamongan Ny. Endang Riyanti Masfuk. Dalam sambutannya Endang mengatakan, keaksaraan fungsional merupakan program pendidikan luar sekolah bagi warga yang buta aksara.
Sehingga , lanjut Endang, dengan KF diharapkan di Kabupaten Lamongan tidak ada
lagi warga yang buta aksara. "Setelah mendapatkan pembelajaran selama
enam bulan kemarin, saya berharap tidak ada lagi warga Lamongan yang
tanda tangan dengan cap jempol, karena sudah dapat mengeja namanya
masing-masing," ujar istri Bupati Masfuk ini.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini Kabupaten Lamongan tengah
berbenah. Keaksaraan fungsional merupakan program mendukung
pembangunan di Lamongan. Melalui program tersebut, katanya, warga
belajar tidak hanya diajari baca tulis dan hitung, namunj juga
diberikan ketrampilan. "Melalui lomba ini, kami ingin mengetahui
tingkat keberhasilan ibu-ibu mengikuti pembelajaran selama enam bulan
kemarin, ikuti kegiatan ini dengan baik dan tidak usah grogi selama
mengikuti lomba ini," pesan Endang yang pada kesempatan tersebut
didampingi Ketua GOW Kabupaten Lamongan Ny. Cicik Rosida Tsalits
Fahami, dan Ketua DWP Kabupaten Lamongan Ny. Mahmudah Fadeli.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Mustofa Nur pada kesempatan tersebut
mengatakan, pendidikan di Kabupaten Lamongan empat tahun terakhir
menunjukkan perkembangan yang membanggakan bahkan diakui secara
nasional, dengan diterimanya penghargaan oleh Bupati Lamongan beberapa
waktu lalu."Tahun 2008 lalu Bupati kita mendapatkan penghargaan
anugerah Aksara Pratama dari Mendiknas serta Satya lencana Wira
Kartika Pembangunan Bidang Pendidikan, ini merupakan prestasi yang
sangat membanggakan, dan itu semua tidak lepas dari program keaksaraan
fungsional selama ini," ujarnya.
Mustofa berharap, warga belajar terus meningkatkan motivasi
belajarnya, berlanjut hingga ke tingkat yang lebih tinggi. "Meski
telah mengikuti lomba pada hari ini, jangan berhenti untuk belajar,
terus belajar dan belajar, meski usia telah lanjut, namun semangat
untuk belajar jangan pernah kendur, dan untuk lomba ini saya berharap
ibu-ibu mengikuti dengan sungguh-sungguh, ya meski tua tapi yang
kemenyek," pesan Mustofa disambut tepuk tangan peserta.
Lomba keaksaraan fungsional diikuti 100 peserta warga belajar dengan
usia 45 – 60 tahun perwakilan dari tiap-tiap kecamatan. Sedangkan
materi lomba antara lain baca tulis, hitung tulis, lesan atau hapalan
serta ketrampilan dengan juri dari Dina sPnedidikan dan organisasi
masyarakat penyelenggara KF. Lomba kan diambil juara I, II dan III
serta hjarapan I, II dan III> Meski demikian, semua peserta lomba pada
kesempatan tersebut mendapatkan piagam.
Dari data BPS, di Lamongan ada sejumlah 10.774 warga usia 45-60 tahun
yang belum melek huruf. Sejumlah 4.704 orang yang buta huruf atau 470
kelompok belajar sudah dituntaskan pada tahun 2008. sedang sisanya
akan dituntaskan pada tahun ini juga oleh Dinas Pendidikan bekerjasama
dengan organisasi masyarakat seperti PKK, Dharma Wanita, Aisyiyah dan
Muslimat.
Seuasi membuka lomba unik itu, Endang Rijanti Masfuk bersama Mahdumah
Fadeli dan Cicik Rosida Tsalits Fahami mengunjungi Roni (10) pasien
RSD dr Soegiri yang menderita kanker ganas di wajahnya. Di sana,
Endang memberikan santunan dari ibu-ibu Tim Penggerak PKK Lamongan.
Santunan itu sendiri dikumpulkan secara spontan oleh ibu-ibu PKK saat
rapat rutin di Kecamatan Sarirejo Selasa lalu. Selain mengunjungi
Roni, Endang juga melanjutkan pemberian asupan gizi untuk balita
miskin dan kegiatan plestarisasi di Kecamatan Mantup.

0 komentar: