Setelah memakan waktu sekitar 3iga tahun, pembangunan Jembatan Laren, yang menghabiskan dana hingga Rp 25, 8 miliar akhirnya tuntas. Peresmian jembatan yang melintang di atas bengawan Solo ini diresmikan diresmikan Bupati Lamongan Masfuk, Rabu (28/1).
Turut hadir dalam peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita
oleh Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk itu,
Kepala Dinas PU Bina Marga Propinsi Jatim Supaad, Wakil Bupati Tsalits
Fahami, Ketua DPRD Makin Abbas bersama Muspida Lamongan dan Sekkab
Fadeli.
Masfuk pada kesempatan tersebut juga menyampaikan, dalam waktu satu
minggu mendatang akan dilakukan pencanangan pembangunan Jembatan
Sedayulawas. "Kalau saya umpamakan, Bengawan Solo bagai membelah
Lamongan menjadi dua pulau. Sehingga keberadaan jembatan seperti
Jembatan Laren ini menjadi begitu penting. Dengan adanya jembatan ini,
ekonomi antara Lamongan bagian utara dan Selatan akan semakin hidup.
Selain untuk mobilisasi orang dan barang, jembatan ini akan semakin
mempercepat mobilisasi perekonomian Lamongan, " kata dia.
Dia juga berharap banyak dengan adanya jembatan yang dibangun dengan
konstruksi rangka baja ini. Menurut perhitungannya, keberadaan
jembatan ini nantinya akan "mbandang" (jawa : berefek pada sektor
lain). Karena selain jembatan, infrastruktur lain juga akan dibangun.
"Seperti jalan Pucuk-Sekaran nantinya akan dibangun dengan konstruksi
hot mix, sehingga akan berimbas pada sektor lain seperti peningkatan
kesejahteraan dan pengurangan angka kemiskinan, " katanya
mencontohkan.
"Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan pembangunan Jembatan Laren
ini, " sambung dia. "Karena, daerah lain di Indonesia banyak yang
antri mendapatkan dana dari pusat untuk membangun jembatan semacam
ini. Harus pake jurus mabuk sehingga jembatan ini bisa terwujud.
Karena itu saya minta masyarakat benar-benar memanfaatkan dan jaga
jembatan ini. Belasan bahkan puluhan tahun mendatang jembatan ini akan
tetap ada untuk memberi manfaat bagi masyarakat Lamongan, " tutur dia.
Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan R Yulianto dalam
laporannya meyampaikan, dana Rp 14, 2 miliar dari APBD Lamongan
digunakan untuk pembangunan pondasi bagian bawah. Sementara dana Rp
11, 5 miliar dari APBN digunakan untuk pembangunan bagian atas dan
rangka jembatan. "Jembatan yang sekarang menggunakan rangka baja
dengan kondisi tiang pancang, " kata dia.
Ditambahkan Yuli, Jembatan Laren yang lama dibangun pada 1988 dan
diresmikan Bupati Jatim waktu itu Wahono. "Jembatan sebelumnya masih
bisa disebut jembatan semi permanen karena merupakan jembatan kayu
dengan konstruksi jembatan bally. Kendaraan yang lewatpun harus
bergantian karena hanya cukup untuk satu jalur kendaraan. Bahkan
ketika belum ada Jembatan Laren, masyarakat yang ingin ke maupun
keluar Kecamatan Paciran dan sekitarnya harus memutar lewat Kabupaten
Gresik dan Tuban. Sekarang dengan lebar efektif mencapai 6 meter,
jembatan ini bisa dilalui dua jalur kendaraan" urai dia.
Kamis, Januari 29, 2009
Jembatan Rp 25, 8 Miliar Diresmikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)







0 komentar:
Posting Komentar