Senin, Desember 29, 2008

Sambut Satu Maharam




Setiap 1 Muharram, tahun baru Islam, digelar berbagai kegiatan. Bagaimana kegiatan di Lamongan dalam menyambut tahun baru 1430 H ?




Sebagaiamna biasa, dalam memperingati 1 Muharram, bisa dibilang setiap kampong mengadakan kegiatan. Setidaknya, dalam setiap masjid di daerah agamis ini digelar kegiatan Islami, dari khotmil Quran, shalawatan hingga pengajian.
Puncaknya, pada tanggal 29/12, yang bertepatan pada 1 maharram, digelar pawai ta’aruf di kota Lamongan. Puluhan regu turut memeriahkan tahun baru Islam. Pada malam harinya, juga digelar tilawatil Quran di Alon-Alon kota setempat.
Masih dalam rangka menyambut tahun baru Islam, Ponpes Tanwirul Ghoyyi, Groyok, Lamongan kota tidak mau ketinggalan.
Sebanyak 50 anak yang mengenaan sarung berbaju taqwa lengkap dengan kopyah putih, naik kereta mini, sekitar pukul 06.30. Mereka berangkat dari Ponpes Tanwirul Ghoyyi, keliling kota Lamongan. Mereka tampak mensem gemuyu.
Bukan hanya itu, setibanya dari melihat pemandangan kota Lamongan, mereka kembali ke Ponpes pimpinan KH. Suudi Karim, yang juga Rais Suriyah PCNU Lamongan ini. Mereka dikumpulkan di satu ruang yang luasnya cukup.
Di ruang ini, dengan didampingi orang tua masing-masing, sebanyak 50 anak ini menyaksikan film Islami. ‘’Mereka dihibur agar tidak stress,’’ kata Nihrul Bahialhidar (Gus Irul), salah satu putra KH Suudi Karim.
Ya, sebanyak 50 anak ini merupkan peserta sunatan missal. Mereka dihibur, agar tidak tegang saat menjalani sunat. Tapi, meski sudah dihibur, namun ketegangan tidak bisa hilang dari benak mereka.
Satu demi satu, mereka dipanggil untuk memasuki tiga ruang khusus untuk penyunatan. Kali ini, Ponpes Tanfirul Ghoyyi mendatangkan tim medis dari RSI Nasrul Ummah Lamongan.
Ketegangan para peserta sunatan missal tampak memudar. Sebab, selama penyunatan berlangsung, terus dikumandangkan bacaan shalawat nabi melalui pengeras suara. Hanya, karena banyaknya peserta, sehingga khitan missal ini memakan waktu cukup lama.
Gus Irul panggilan Nihrul Bahialhidar menuturkan, sunatan massal ini merupakan serangkaian peringatan 1 Muharram - tahun baru Islam - yang digelar Ponpes Tanwirul Ghoyyi. Meski ponpes di tengah kota Lamongan ini sudah lama berdiri, namun baru kali ini meggelar sunatan missal. Masigh serangkaian acara ini, juga digelar khotmil Quran dan pengajian akbar.
Pengasuh Ponpes Tanwirul Ghoyyi, KH Suudi Karim mengungkapkan, sunat merupakan salah satu ajaran Islam, khususnya untuk bersuci. Begitu pentingnya sholat, katanya, sehingga orang yang menunaikan shalat harus sunat terlebih dahulu, agar bisa bersuci.






0 komentar: