Senin, Desember 15, 2008

Mega Proyek di Lamongan Molor


Mega proyek di kota Lamongan molor. Terbukti, meski sudh melewati batas waktu, sebagian ada yeng belum, namun proyek APBD 2008 ini belum tuntas. Diantara lima proyek ini proyek taman alon-alon, Shorum Produk Unggulan, Puskesmas Kota,
Perpustakaan dan proyek Bank Daerah Lamongan.



Lima proyek miliaran rupiah ini, tampaknya proyek taman alon-alon yang sangat keterlaluan. Bagaimana tidak, proyek senilai Rp 1.119.111.000 yang dikerjakan PT Bima Sakti Aditama yang mestitnya harus selesai pada 12 Desember lalu, ternyata masih proses penggarapan.
Proyek yang mestinya sudah diserahkan pada Pemkab, untuk segera dimanfaatkan masyarakat Lamongan, ternyata kini kondisinya masih amburadul. Tampak dilokasi proyek, material berserakan dan sejumlah pekerja memasang bagesting, salah satu kerangka permainan. Bisa dibilang proyek yang menempati lapangan tenis ini baru berjalan sekitar 50 persen.
Perusahaan yang juga sebagai mitra kerja Pemkab Lamongan tampaknya juga layak mendapat predikat lamban. PT Tunjung Langit yang mengerjakan proyek Shorum Produk Unggulan senilai Rp 1.471.991.000, yang mestinya harus selesai pada 9 Desember, ternyata kemarin masih dalam tahapan finishing.
Proyek Puskesmas Kota senilai Rp 1.191.765.000 juga mengalami kondisi yang sama. Proyek yang dikerjakan PT Mitra Artha Kencana, yang seharusnya selesai pada tanggal 15 Desember, ternyata belum tuntas.
Dua rekanan lainnya juga tidak kalah serunya, yakni PT Pembangunan Nusantara dan PT Duta Karya Jaya. Dua proyek yang dikerjakan rekanan ini belum melewati batas akhir penyelesaian, 25 Desember. Tapi bisa dibilang terancam tidak bisa menyelesaikan tepat waktu.
Pembangunan Perpustakaan senilai Rp 3.768.812.000 dikerjakan PT Pembangunan Nusantara, kini masih dalam tahap finising. Diperkirakan, masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Begitu juga dengan proyek Bank Daerah Lamongan senilai Rp 2.345.043.300 dikerjakan PT Duta Karya Jaya. Pembangunan tahap kedua bank milik daerah ini sampai kemarin belum tuntas.
Molornya penggarapan proyek - proyek membuat bupati Masfuk gerah. Ia mendadak memanggil Kabag Pembangunan Erfan dan dinas terkait. ''Pak bupati minta proyek yang tidak beres segera dibereskan, dan minta selesai tepat waktu,'' kata Kabag Humas dan Protokol Aris Wibawa, kemarin.

0 komentar: